YOGYAKARTA: Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menggandeng Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengembangkan kompetensi sumber daya manusia di sektor terkait.
Kerja sama ini diperlukan untuk memenuhi standar profesional tenaga kerja logistik menghadapi persaingan Asean Connectivity 2015.
Ketua Umum ALFI Iskandar Zukarnain mengungkapkan tenaga kerja merupakan salah satu variabel penting atau faktor penentu bisnis logistik.
“Ini juga menjadi antisipasi Asean Connectivity pada 2015. ALFI memfokuskan adanya standarisasi kompetensi pekerja,” ujarnya usai meneken nota kesepahaman dengan Pustral UGM siang ini.
Nota kesepahaman tersebut diteken oleh Iskandar dan Rektor UGM Sujarwadi. Selain kesepahaman dua pihak, juga diteken nota kesepahaman antara Pustral UGM yang diwakili Direktur Pustral Kuncoro Harto Widodo dengan Ketua Indonesia Logistic and Forwader Association Institute Parluhutan Silitonga.
Dalam kesepakatan dua pihak, ALFI dan UGM melalui Pustral UGM akan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang logistik dan supply chain.
Secara teknis, Pustral UGM akan menyiapkan tenaga pengajar akademisi, sedangkan ALFI melalui ALFI Institute akan menyediakan tenaga pengajar praktisi.Pelatihan ini akan dimulai pada 16 Februari 2011 dengan target peserta dari mitra ALFI.
Iskandar menegaskan kerja sama peningkatan sumber daya manusia ini juga aktif dilakukan asosiasi baik dalam forum regional maupun internasional.
"Dalam 4 tahun ke depan, kami berharap tenaga profesional logistik dari Indonesia bisa berperan di lingkup internasional."
Rektor UGM Sujarwadi menyambut baik kerja sama dua pihak ini karena Pustral diharapkan dapat membantu mengembangkan industri logistik di dalam negeri.
Pustral diminta memberikan kontribusi di sektor logistik melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang logistik dan supply chain. (sut)
Sumber : Bisnis Indonesia, 17.01.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar