YOGYAKARTA: Pengangkutan barang dengan moda kereta api sekaligus optimasi pergudangan di stasiun dapat menjadi alternatif menekan biaya logistik yang tinggi.
Hal itu diungkapkan Direktur Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada Kuncoro Harto Widodo. Menurut dia, salah satu efisiensi untuk memacu kinerja pengiriman dan logistik adalah dengan integrasi dan manajemen moda.
"Jalur kereta api potensial untuk menjadi salah satu cara untuk manajemen moda. Kereta menjadi jalur utama dan nanti di kantong tujuan diintegrasikan dengan truk atau kendaraan lain," ujarnya hari ini.
Kuncoro mengatakan strategi ini didukung dengan optimasi gudang (warehousing) di stasiun yang dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia maupun gudang-gudang yang dioperasikan swasta.
Dengan cara integrasi moda angkutan ini, lanjut dia, biaya angkut yang tinggi dapat ditekan.
Dia mengakui kinerja logistik di Indonesia belum cukup efisien karena beberapa faktor, termasuk biaya tinggi. Selain ongkos, lanjut dia, berdasarkan penilaian Bank Dunia dalam logistic performance index (LPI), infrastruktur, kepabeanan, dan kompetensi juga menyebabkan indeks kinerja logistik nasional masih menempati peringkat 74 dunia.
Pustral UGM, tambah Kuncoro, melakukan kajian untuk meningkatkan efisiensi tersebut, a.l. mengusulkan penerapan strategi optimasi dan integrasi angkutan multi moda.
"Infrastruktur memang juga harus diperhitungkan karena ada infrastruktur yang memang harus dibangun atau ada pula infrastruktur yang sudah ada tetapi belum dapat dioptimalkan," tuturnya.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Iskandar Zulkarnain menuturkan kalangan pengusaha juga perlu meningkatkan kompetensi kerja. "Kompetensi merupakan faktor kunci pendukung logistik."
ALFI yang sebelumnya dikenal Gabungan Forwarder dan Ekspedisi (Gafeksi) diketahui menggandeng Pustral UGM untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. Upaya ini dilakukan untuk mendongkrak kualitas sumber daya manusia di sektor logistik. (sut)
Sumber : Bisnis Indonesia, 18-01-2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar