CIKARANG: Kereta api angkutan peti kemas rute pelabuhan darat (dry port) Cikarang-Stasiun Pasoso, Tanjung Priok, diharapkan bisa beroperasi secara penuh mulai Juni tahun ini. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan pengoperasian kereta tersebut sangat penting, diantaranya untuk meringankan beban jalan, selain tentunya memperlancar arus logistik dari kawasan industri Cikarang ke Pelabuhan Tanjung Priok.
“Saya targetkan agar PT Kereta Api Logistik dan pengelola Cikarang Dry Port supaya paling lambat Juni sudah ada angkutan peti kemas melalui kereta api,” ujarnya saat kunjungan ke Cikarang Dry Port, siang ini.
Di tempat yang sama, Direktur Cikarang Dry Port Noor Yusuf mengatakan saat ini pihaknya tengah membangun emplasemen KA, dan diharapkan sudah selesai April.
“Dengan emplasemen itu, peti kemas bisa diangkut dengan mudah ke kereta. Kemudian, kereta akan memanfaatkan jalur eksisting untuk menuju Stasiun Pasoso,” paparnya.
Wamenhub menuturkan kehadiran dry port di Cikarang cukup penting karena pabrik-pabrik di kawasan ini sebanyak 60% produksi untuk diekspor.
“Dry port akan mempermudah proses ekspor itu, karena ketika peti kemas sampai Pelabuhan Tanjung Priok akan langsung dimuat di kapal. Pengurusan surat-surat seperti Bea dan Cukai, dan lainnya, sudah dibereskan di dry port,” jelas Wamenhub. (sut)
“Dengan emplasemen itu, peti kemas bisa diangkut dengan mudah ke kereta. Kemudian, kereta akan memanfaatkan jalur eksisting untuk menuju Stasiun Pasoso,” paparnya.
Wamenhub menuturkan kehadiran dry port di Cikarang cukup penting karena pabrik-pabrik di kawasan ini sebanyak 60% produksi untuk diekspor.
“Dry port akan mempermudah proses ekspor itu, karena ketika peti kemas sampai Pelabuhan Tanjung Priok akan langsung dimuat di kapal. Pengurusan surat-surat seperti Bea dan Cukai, dan lainnya, sudah dibereskan di dry port,” jelas Wamenhub. (sut)
Sumber : Bisnis Indonesia, 27.01.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar