JAKARTA: Indonesia hanya satu-satunya negara di Asean yang mengalami dampak buruk penerapan Asean China Free Trade Agreement (ACFTA) terhadap kinerja industri domestiknya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi mengatakan pemerintah Indonesia dan China telah menyepakati adanya hubungan dagang yang saling menguntungkan dan adanya kesetimbangan. Kesepakatan itu, katanya, lebih bisa direalisasikan dibandingkan dengan mengagendakan perubahan kesepakatan dalam forum Asean.
Menurut dia, sekritis apapun situasi yang menimpa industri Indonesia, termasuk membanjirnya produk impor China ke Indonesia, hal itu merupakan bagian dari konsekuensi. Apalagi, tuturnya, dari negara-negara Asean, hanya Indonesia yang mengeluhkan dampak dari ACFTA tersebut.
“Membanjirnya produk impor dari China merupakan bagian konsekuensi ACFTA yang telah disetujui oleh negara-negara anggota Asean. Hal ini juga tidak etis jika dibawa ke Konferensi Tingkat Tinggi Asean karena anggota hyang lain semuanya happy dan Indonesia saja yang mengeluh,” katanya hari ini.
Melihat kenyataan itu, katanya, kesalahan juga sebagiannya bersumber pada pihak Indonesia sendiri yang tidak mempersiapkan diri dengan baik sebelum kesepakatan ACFTA tersebut direalisasikan sejak awal 2010.
“Sehingga tidak pada tempatnya mengeluhkan kesalahan sendiri di KTT Asean karena itu hanya akan memalukan Indonesia.” (trd)
Sumber : Bisnis Indonesia, 13.04.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar