MAKASSAR: Terminal Kargo
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar mencatat arus barang logistik
di gudang pada kuartal I tahun ini, tumbuh 15% dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu.
General Manager Terminal
Kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar Nursapto mengungkapkan
barang keluar masuk di gudang kargo, mencapai 11.175 ton pada kuartal I tahun
ini.
"Dari jumlah itu, 87%
diantaranya merupakan barang domestik, selebihnya adalah barang ekspor. Total
jumlah barang tersebut, meningkat 15% dibandingkan kuartal I tahun lalu,"
ujarnya, Jumat pekan lalu.
Dia menyebutkan, secara
rata-rata, pertumbuhan arus barang di Terminal Kargo Bandara Hasanuddin,
mencapai 5% hingga 6% per tahun. Dalam upaya mengantisipasi pertumbuhan
tersebut, pihaknya tahun ini melakukan penambahan fasilitas diantaranya
menambah luas areal gudang kargo seluas 1.900 meter persegi, termasuk
penambahan satu X-Ray untuk pemeriksaan barang.
Dengan penambahan tersebut,
paparnya, daya tampung barang bisa bertambah, jika rerata sehari hanya 120 ton
maka dengan penambahan tersebut daya tampung gudang bisa mencapai 280 ton per
hari. Sebab, menurutnya, barang-barang kargo yang disimpan di gudang tidak
membutuhkan waktu lama untuk penitipan. Barang keluar masuk sangat cepat,
sehingga cukup dengan jumlah itu.
Volume barang
Nursapto menambahkan,
sepanjang 2011, volume barang yang keluar masuk mencapai 41.000 ton. Jumlah
tersebut meningkat 11% dibandingkan dengan 2010, yang hanya mencapai 37.000
ton. Adapun ditunjuknya Bandara Hasanuddin sebagai hub untuk penerbangan di
kawasan Timur (KTI) pada Opensky 2015, dinilai tidak akan berpengaruh pada arus
barang logistik. Justru aktivitas bea cukai, yang akan cukup terasa.
Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS) Sulsel, barang perdagangan dalam negeri termasuk barang peti
kemas yang diangkut atau dimuat di Pelabuhan Makassar pada Februari lalu
menurun 24,52%. Pada Februari lalu, barang yang diangkut atau dimuat hanya 358.588
ton, di Januari mencapai 446.510 ton. Sementara barang yang dibongkar
meningkat, yaitu pada Januari hanya 555.537 ton, naik menjadi 566.469 ton pada
Februari 2012. (faa)
Sumber : Bisnis Indonesia,
15.04.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar