JAKARTA - Roda
restrukturisasi organisasi di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus
bergulir. Setelah PT Sarinah, kali ini giliran PT Jamsostek dan PT Dirgantara
Indonesia (PT DI) yang mengalami perombakan direksi.
Menteri BUMN Dahlan Iskan
mengatakan, di Jamsostek, Elvyn G. Masassya yang saat ini menduduki posisi
direktur investasi, akan diangkat menjadi direktur utama, menggantikan Hotbonar
Sinaga. "Masih banyak yang harus dikerjakan di Jamsostek," ujarnya,
Selasa (7/8).
Menurut Dahlan, selain
berasal dari internal Jamsostek, Elvyn dipilih karena memiliki kemampuan dalam
pengelolaan investasi. Selain itu, Elvyn yang terlibat aktif dalam pembahasan
terkait pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), juga diharapkan
bisa membawa Jamsostek melalui proses transisi. "Salah satu targetnya
memang mempersiapkan (berlakunya BPJS) itu," katanya.
Terpilihnya Elvyn juga
menunjukkan komitmen Dahlan untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda
untuk menjadi pucuk pimpinan BUMN. Saat ini, pria kelahiran Medan, 18 Juni 1967
tersebut memang baru menginjak usia 45 tahun.
Meski masih muda, Elvyn yang
berlatar belakang bankir terkenal piawai dalam pengelolaan investasi.
Tercatat, Elvyn pernah
menjabat sebagai Komisaris PT Bank Bali, Direktur PT Bank Permata Tbk,
Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan Direktur PT Tuban
Petrochemical Industries. Di Jamsostek, Elvyn masuk jajaran direksi sejak
Desember 2008.
Selain Jamsostek, BUMN lain
yang bakal mengalami perombakan direksi adalah PT DI. Menurut Dahlan,
perombakan tersebut merupakan bagian dari upaya menciptakan dream team di tubuh
BUMN. "Selama ini, orangnya (direksi, Red) hebat-hebat, tapi sya meragukan
kekompakannya," ujarnya.
Menurut Dahlan, sesuai
dengan kebijakannya, Kementerian BUMN akan memprioritaskan orang-orang yang
bisa bekerja sama untuk duduk di jajaran direksi. Sebab, kinerja BUMN tidak
akan membaik jika manajemennya tidak harmonis. "Makanya, saya akan
membentuk tim yang kuat," katanya.
Saat ini, jajaran direksi PT
DI terdiri dari tujuh orang. Direktur Utama Budi Santoso, Direktur Administrasi
Sukatwikanto, Direktur Keuangan Uray Ashari, Direktur Aerostructure Andi
Alisjahbana, Direktur Teknologi dan Pengembangan Dita Ardonni Jafri, Direktur
Servis Pesawat Budiwuraskito, dan Direktur Integrasi Pesawat Budiman Saleh.
(owi)
Sumber : JPNN, 08.08.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar