JAKARTA: Organisasi
pengusaha nasional angkutan bermotor di jalan (Organda) menagih PT Pelindo II/IPC merealisasikan program
revitalisasi dan peremajaan angkutan barang dan peti kemas yang sudah berusia
tua di Pelabuhan Tanjung Priok.
Ketua Organda Angkutan
Khusus Pelabuhan (Angsuspel) DKI Jakarta Gemilang Tarigan, sudah terdapat MoU
antara Pelindo II dan DPP Organda mengenai penyaluran program revitalisasi
armada pelabuhan itu yang berasal dari dana corporate social responsibility
(CSR) Pelindo II tahun ini.
"Perusahaan anggota kami
(Organda) mempertanyakan kelanjutan MoU tersebut. Komitmen awal Pelindo II akan
menyalurkan dana CSR mencapai Rp.30 milliar untuk revitalisasi angkutan
pelabuhan Tanjung Priok," ujarnya kepada Bisnis hari ini, Rabu (8/8).
Dia mengatakan, saat ini dirasakan
cukup sulit bagi pengusaha angkutan pelabuhan untuk melakukan peremajan
armadanya mengingat suku bunga pinjaman di lembaga keuangan nasional masih
sangat tinggi.
Padahal, kata dia, hampir
85% armada pengangkut barang yang beroperasi
melayani pelabuhan Tanjung Priok
sudah berusia lebih diatas 15 tahun.
Gemilang menyebutkan, jumlah
armada milik pengusaha Organda di Pelabuhan Priok mencapai 9.200 unit dari
12.000 unit armada yang tercatat melakukan kegiatan di pelabuhan tersibuk di
Indonesia itu.
"Dari jumlah itu
sekitar 7.000 unit sudah berusia lebih 15 tahun dan tidak lagi efisien untuk
melayani angkutan pelabuhan khususnya pada rute jarak jauh," tuturnya.
Gemilang mengatakan,
revitalisasi armada pelabuhan diperlukan guna mendukung pelayanan logistik yang
efisien menyusul pengerjaan penyiapan akses tol langsung dari Pelabuhan Tanjung
Priok yang akan terkoneksi dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR) saat ini.
"Kami berharap disaat
akses JORR tersebut sudah rampung dikerjakan, kesiapan armada pelabuhan-nya
juga sudah siap," paparnya.
Organda Angsuspel, imbuh
dia, kini juga sedang menggodok rencana penyesuaian tarif angkutan barang dan
peti kemas dari dan menuju pelabuhan.
Dia mengatakan, tarif angkut
yang berlaku saat ini masih mengacu pada pedoman tarif yang disepakati pengguna
dan penyedia jasa Pelabuhan Tanjung Priok pada 2008.
"Sudah empat tahun
belum ada penyesuaian, sedangkan disisi lain biaya suku cadang dan cost
operasional terus membengkak akibat kemacetan di jalan raya," paparnya.
Direktur Personalia dan Umum
Pelindo II, Cipto Pramono mengatakan, penyaluran dana kemitraan untuk program
revitalisasi armada pelabuhan diharapkan bisa direalisasikan tahun ini juga.
"Saat ini kami masih
menunggu data perusahaan angkutan dari Organda yang hendak diajukan dalam
kemitraan itu," ujarnya.
Dia mengatakan kemitraan
Pelindo II dan Organda dalam program revitalisasi armada di pelabuhan Priok itu
telah dialokasikan melalui dana CSR Pelindo II sebesar Rp30 milliar.
"Revitaliasi armada ini
juga untuk mendorong program langit biru disaat New Priok/Terminal Kalibaru
selesai dibangun," tuturnya.(K1/faa)
Sumber : Bisnis Indonesia,
08.08.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar