Bisnis.com, JAKARTA--Penumpang kereta rel listrik (KRL) tahun ini memperoleh dana public service obligation (PSO)atau subsidi Rp 641,457 miliar yang dialokasikan untuk 300.282.696 penumpang.
Alokasi
dana PSO sebesar itu berarti meningkat 50% lebih dibandingkan pemberian subsidi
tahun silam.
Menurut
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko PT KAI pada 2013
merealisasikan subsidi kepada 112.840.787 penumpang. Penambahan PSO pada tahun
ini karena estimasi jumlah penumpang KRL yang bisa diangkut mencapai 700.000/hari.
"Dana PSO KRL Jabodetabek untuk 13 lintas pelayanan mencapai 561 frekuensi setiap harinya," jelas seperti dilansir laman Kemenhub, Selasa (4/3/2014).
"Dana PSO KRL Jabodetabek untuk 13 lintas pelayanan mencapai 561 frekuensi setiap harinya," jelas seperti dilansir laman Kemenhub, Selasa (4/3/2014).
Hermanto
menjelaskan penandatanganan Kontrak Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik
(PSO) Tahun Anggaran 2014 yang dilakukan dengan manajemen KAI diharapkan
masyarakat dapat menggunakan transportasi kereta api dengan lebih nyaman, aman,
dan terjangkau.
"Penumpang diharapkan juga
ikut menjaga fasilitas prasarana dan sarana agar tetap prima," paparnya.
Untuk peningkatan kapasitas angkut di jalur Jabodetabek, menurut Hermanto, sedang dilakukan perpanjangan peron yang saat ini sudah dalam tahap penyelesaian sehingga bisa dioperasikan KRL satu rangkaian dengan 10 unit.
Direktur Utama PT Kereta Api Commuterline Jabodetabek Tri Handoyo menambahkan, saat ini pihaknya sudah mempersiapkan dua rangkaian KRL dengan 10 unit kereta yang siap operasi setelah memperoleh sertifikasi dari Kemenhub.
"Ya, tadinya akan dioperasikan awal Maret ini, namun sebagian stasiun masih ada yang belum rampung, jadi diharapkan minggu ini bisa direalisasikan," tutur Tri.
Dari 150 unit KRL yang sudah tiba, menurut Tri, dua rangkaian atau 20 unit sudah siap operasi, lima rangkaian atau 50 unit sedang menunggu sertifikasi. 30 unit KRL belum tiba di dari rencana 180 unit atau 18 rangkaian yang dibeli tahun anggaran 2013.
Untuk peningkatan kapasitas angkut di jalur Jabodetabek, menurut Hermanto, sedang dilakukan perpanjangan peron yang saat ini sudah dalam tahap penyelesaian sehingga bisa dioperasikan KRL satu rangkaian dengan 10 unit.
Direktur Utama PT Kereta Api Commuterline Jabodetabek Tri Handoyo menambahkan, saat ini pihaknya sudah mempersiapkan dua rangkaian KRL dengan 10 unit kereta yang siap operasi setelah memperoleh sertifikasi dari Kemenhub.
"Ya, tadinya akan dioperasikan awal Maret ini, namun sebagian stasiun masih ada yang belum rampung, jadi diharapkan minggu ini bisa direalisasikan," tutur Tri.
Dari 150 unit KRL yang sudah tiba, menurut Tri, dua rangkaian atau 20 unit sudah siap operasi, lima rangkaian atau 50 unit sedang menunggu sertifikasi. 30 unit KRL belum tiba di dari rencana 180 unit atau 18 rangkaian yang dibeli tahun anggaran 2013.
Sumber : Bisnis Indonesia, 04.03.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar