Bisnis.com, JAKARTA - Militer Amerika Serikat mengirimkan
pencari ‘locator’ kotak hitam dan robot penyelam bawah air untuk mencari
pesawat Malaysia Airlines MH370 yang dinyatakan hilang sejak 8 Maret 2014.
"Kepala Komando Pasifik AS Admiral Samuel Locklear
membuat keputusan bijak dan hati-hati untuk memindahkan peralatan berguna untuk
pencarian puing-puing yang bisa ditemukan dekat dengan kotak hitam," kata
Juru Bicara Pentagon Rear Admiral John Kirby.
Pejabat Pentagon memaparkan sistem ‘locator’ yang dapat
melacak sinyal rekorder pesawat dan Bluefin 21, dengan mesin yang dapat masuk
hingga samudera terdalam, telah diterbangkan ke Perth, Australia.
Mesin Bluefin 21 memiliki kemampuan untuk menghasilkan
citra resolusi tinggi dari dasar samudera hingga kedalaman 4.500 meter dan
dapat beroperasi hingga 25 jam, menurut data Pentagon.
Seperti diberitakan, Republik Rakyat Tiongkok meminta
Malaysia menyediakan semua informasi dan bukti terkait hilangnya pesawat
Malaysia Airlines MH370 yang diduga telah ditemukan di kawasan selatan Samudera
Hindia.
Di sisi lain, Tiongkok telah diinformasikan Malaysia
mengenai penemuan tersebut. Pernyataan tersebut mengemukakan bahwa Kemenlu
Tiongkok juga telah memberikan perhatian besar terkait dengan penemuan itu dan
meminta Malaysia menyediakan semua informasi dan bukti.
Seluruh informasi dan bukti itu diminta Tiongkok untuk
mengetahui dengan pasti bagaimana Malaysia sampai kepada kesimpulan tersebut.
Sebelumnya, pada Senin (24/3/2014), Perdana Menteri
Malaysia Najib Razak menyatakan pesawat Malaysia Airlines MH370, yang hilang
selama lebih dari dua minggu, jatuh di Samudera Hindia bagian selatan.
Analisa satelit yang baru dari Inggris memperlihatkan
bahwa Penerbangan MH370 yang membawa 239 orang, terakhir kali terlihat di
tengah antara Samudera Hindia di sebelah barat Perth, Australia.
"Lokasi ini terpencil, jauh dari tempat-tempat yang
bisa dilandasi.. Karena itu, dengan kesedihan dan penyesalan yang mendalam,
saya harus mengabarkan kepada anda bahwa, menurut data baru ini, Penerbangan
MH370 berakhir di Samudera Hindia," kata Najib.
Najib menambahkan bahwa keluarga orang-orang yang berada
di pesawat naas itu telah dikabari soal perkembangan terakhir.
Penerbangan MH370 menghilang dari layar radar sipil
kurang dari satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada
8 Maret. Sejak itu, tidak ada laporan tentang keberadaan dan apa yang terjadi
pada pesawat tersebut. (Antara/AFP).
Sumber : Bisnis Indonesia, 25.03.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar