Bisnis.com, BERLIN - Negara-negara maju lebih diuntungkan oleh globalisasi
dibandingkan negara-negara berkembang. Hal tersebut diungkap suatu studi
baru-baru ini terhadap 42 negara oleh Bertelsmann Foundation, lembaga riset
Jerman, Senin (23/3/2014).
Semua negara yang diteliti mendapat manfaat dari globalisasi, karena mereka
semua mengalami peningkatan pertumbuhan akibat proses saling ketergantungan.
Namun, pertumbuhan mereka meningkat pada kecepatan yang berbeda, kata lembaga
yang berbasis Guetersloh itu.
Produk domestik bruto (PDB) per kapita di 20 negara industri utama
rata-rata meningkat sekitar 1.000 euro (sekitar 1.377 dolar AS) per tahun
akibat globalisasi. Sebaliknya, kenaikan itu kurang dari 100 euro di
negara-negara berkembang seperti Meksiko, China, dan India.
Jerman adalah salah satu pemenang terbesar globalisasi, studi ini
menemukan, berperingkat tepat di belakang Finlandia, Denmark dan Jepang.
Pada 1990 - 2011, PDB riil Jerman tumbuh rata-rata sebesar 100 miliar euro
per tahun akibat globalisasi, memberikan kontribusi sekitar 20% dari
pertumbuhan ekonomi di ekonomi terbesar Eropa itu. PDB per kapita naik dengan
rata-rata 1.240 euro.
"Hal ini membuat jelas bahwa globalisasi cenderung memperlebar
kesenjangan antara kaya dan miskin. Negara-negara dunia pertama adalah yang
paling diuntungkan dari globalisasi," kata Aart De Geus, ketua dan CEO
Bertelsmann Foundation. "Kerja sama pembangunan lebih proaktif
diperlukan," katanya.
Para ahli dari lembaga riset itu mengatakan bahwa negara-negara maju harus
menawarkan bantuan lebih lanjut kepada rekan-rekan mereka negara berkembang
dalam rangka untuk menutup kesenjangan kemakmuran.
Negara-negara industri harus membuka pasar mereka bagi produk dari
negara-negara kurang berkembang, selain mengurangi subsidi untuk produk-produk
pertanian di dalam negeri, mendanai program-program pendidikan, serta perluasan
infrastruktur, fasilitas produksi dan teknologi yang relevan di negara
berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar