Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyambangi kantor
Serikat Petani Indonesia terkait peringatan hari buruh atau May Day yang jatuh
pada Kamis (1/5/2014).
Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan dikawal oleh para ajudannya tiba di lokasi pada pukul 11.00 WIB.
Sesampainya di lokasi, Jokowi langsung disambut oleh Ketua Umum SPI Henry Saragih. Kepada Jokowi, SPI mengutarakan seluruh permasalahan yang dihadapi oleh para petani di Indonesia.
"Kami terharu bapak Jokowi bersedia mengunjungi kami. Banyak sekali permasalahan tang kami hadapi sekarang, terutama terkait sengketa lahan, pemasaran hasil-hasil pertanian dan impor pangan. Kami minta madalah ini segera dicarikan jalan keluarnya," kata Henry di Kantor SPI, Mampang, Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, SPI juga menyampaikan dukungannya terhadap Jokowi terkait pencalonannya sebagai salah satu calon presiden (capres) RI selanjutnya.
"Kami mendukung pencalonan Bapak Jokowi sebagai capres. Kami akan membentuk tim pemenangan mulai dari basis hingga tingkat nasional. Besar harapan kami kalau Bapak Jokowi jadi presiden, masalah petani di Indonesia bisa diselesaikan," ujar Henry.
Sementara itu, Jokowi menuturkan kedatangannya di kantor tersebut adalah untuk mendapatkan masukan mengenai permasalahan yang dihadapi oleh para petani Indonesia di lapangan.
" Ke depan kami tidak mau ada lagi lahan-lahan pertanian yang dikonversi jadi permukiman, industri, lahan tambang dan lain-lain. Ini bukan cuma masalah lahan, tapi juga menyangkut produksi pertanian," tutur Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi juga menyoroti masalah para petani yang merasa terbebani dengan banyaknya pupuk kimia impor, pestisida impor dan bibit impor.
"Itu memang menjadi tanggung jawab pemerintah. Tapi menurut saya, sebetulnya kita bisa mengolah pupuk itu sendiri, pestisida bisa diolah dari alam dan bibit bisa dikembangkan dengan riset. Kuncinya, harus ada pengawalan dan bimbingan dari pemerintah," ungkap Jokowi.
Lebih jauh, Jokowi pun berjanji untuk lebih untuk lebih fokus pada pembangunan infrastruktur pertanian, pemberian akses modal melalui bank petani serta menyediakan lebih banyak pasar bagi petani untuk memasarkan produk-produknya.
"Masalah-masalah yang berhubungan dengan kedaulatan dan ketahanan pangan itu memang harus diselesaikan. Situasi sulit para petani seperti itu harus kita carikan jalan keluar," tambah Jokowi.
Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan dikawal oleh para ajudannya tiba di lokasi pada pukul 11.00 WIB.
Sesampainya di lokasi, Jokowi langsung disambut oleh Ketua Umum SPI Henry Saragih. Kepada Jokowi, SPI mengutarakan seluruh permasalahan yang dihadapi oleh para petani di Indonesia.
"Kami terharu bapak Jokowi bersedia mengunjungi kami. Banyak sekali permasalahan tang kami hadapi sekarang, terutama terkait sengketa lahan, pemasaran hasil-hasil pertanian dan impor pangan. Kami minta madalah ini segera dicarikan jalan keluarnya," kata Henry di Kantor SPI, Mampang, Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, SPI juga menyampaikan dukungannya terhadap Jokowi terkait pencalonannya sebagai salah satu calon presiden (capres) RI selanjutnya.
"Kami mendukung pencalonan Bapak Jokowi sebagai capres. Kami akan membentuk tim pemenangan mulai dari basis hingga tingkat nasional. Besar harapan kami kalau Bapak Jokowi jadi presiden, masalah petani di Indonesia bisa diselesaikan," ujar Henry.
Sementara itu, Jokowi menuturkan kedatangannya di kantor tersebut adalah untuk mendapatkan masukan mengenai permasalahan yang dihadapi oleh para petani Indonesia di lapangan.
" Ke depan kami tidak mau ada lagi lahan-lahan pertanian yang dikonversi jadi permukiman, industri, lahan tambang dan lain-lain. Ini bukan cuma masalah lahan, tapi juga menyangkut produksi pertanian," tutur Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi juga menyoroti masalah para petani yang merasa terbebani dengan banyaknya pupuk kimia impor, pestisida impor dan bibit impor.
"Itu memang menjadi tanggung jawab pemerintah. Tapi menurut saya, sebetulnya kita bisa mengolah pupuk itu sendiri, pestisida bisa diolah dari alam dan bibit bisa dikembangkan dengan riset. Kuncinya, harus ada pengawalan dan bimbingan dari pemerintah," ungkap Jokowi.
Lebih jauh, Jokowi pun berjanji untuk lebih untuk lebih fokus pada pembangunan infrastruktur pertanian, pemberian akses modal melalui bank petani serta menyediakan lebih banyak pasar bagi petani untuk memasarkan produk-produknya.
"Masalah-masalah yang berhubungan dengan kedaulatan dan ketahanan pangan itu memang harus diselesaikan. Situasi sulit para petani seperti itu harus kita carikan jalan keluar," tambah Jokowi.
Sumber : Bisnis Indonesia, 01.05.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar