Jakarta (Antara) - Uni Eropa
dan Indonesia meluncurkan laporan tahunan kerja sama pembangunan yang
menggambarkan dukungan UE untuk Indonesia selama 2013 lebih dari 271 juta
euro.
"Blue Book 2014
merupakan laporan tahunan kerja sama pembangunan UE-Indonesia menggambarkan
dukungan kami dan negara-negara anggota telah menyediakan lebih dari 271 juta
eoro untuk dana pembangunan di Indonesia," kata Wakil Kepala Delegasi Uni
Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam dan ASEAN Colin Crooks di Jakarta,
Senin.
Dia menjelaskan untuk
bantuan di sektor pendidikan sebesar 53 juta euro, ekonomi, perdagangan, dan
investasi 18 juta euro; lingkungan hidup dan perubahan iklim 83 juta
euro.
Selain itu menurut dia,
bantuan untuk tata kelola pemerintahan yang baik 15 juta euro; kesehatan, air,
dan sanitasi 93 juta euo, kesiapsiagaan bencana dan pencegahan konflik 2 juta
euro; dan bantuan terhadap sektor lainnya 7 juta euro.
"UE sudah sejak
lama memiliki tradisi mendorong pembangunan, kami secara bersama-sama menjadi
donor terbesar di dunia. Kami menyediakan 55,1 miliar euro dalam bantuan resmi
pembangunan pada 2012 atau setengah keseluruhan pendanaan kerjasama
pembangujnan global," ujarnya.
Crooks menjelaskan Indonesia
telah meraih sukses besar beberapa tahun ini dalam upaya mengurangi kemiskinan.
Kesuksesan itu menurut dia sebagian didukung oleh pembangunan ekonomi yang kuat
dan proses demokrasi yang kian membaik.
"Indonesia sudah
menjadi negara donor dan menjadi mitra kuat bagi Uni Eropa. Kami bertujuan
memajukan kemitraan in agar bersama kita dapat berkontribusi menemukan solusi
atas sejumlah tantangan global abad ke-21," ujarnya.
Dia menjelaskan sebuah
elemen strategis utama dalam kebijakan kerja sama UE adalah penggunaan bantuan
pembangunan secara optimal. Hal itu menurut dia dalam rangka meningkatkan
efektivitas bantuan di semua programnya dan untuk mengadaptasi bantuan
pembangunan terhadap tantangan dunia yang cepat berubah.
"Kebijakan kerja
sama pembangunan baru, agenda untuk perubahan, telah diterapkan UE sejak
2012," katanya.
Crooks mengatakan UE
mendukung "lulus"-nya Indonesia dari bantuan pembangunan bilateral
langsung melalui program-program kerja sama tematik dan regional, serta
instrumen kemitraan baru.
Menurut dia, dukungan
ini akan dilengkapi dengan modalitas kerja sama inovatif seperti penggabungan
hibah dan pinjaman.
Wakil Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Lukita Dinarsyah Uwo mengatakan
kerja sama antara Indonesia dan UE selama ini berjalan dengan efektif dan
membuat Indonesia belajar lebih baik.
Dia mengatakan
pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya dalam era globalisasi harus disertai
dengan peningkatan kapasitas pemerintah dan masyarakatnya.
"Kerja sama
stategis ini sangat efektif dalam memfasilitasi dalam beberapa bidang antara
lain pendidikan dan kesehatan," katanya.(tp)
Sumber : Antara, 05.05.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar