Bisnis.com,
JAKARTA—Seiring kenaikan TDL dan aturan baru hari bebas biaya di pelabuhan
kalangan pertekstilan merasa seolah diperas pemerintah.
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) keberatan atas pengurangan
hari bebas biaya di pelabuhan dalam proses bongkar muat barang yang akan
diekspor.
Ketua Umum API Ade Sudrajat menyebut pengurangan hari bebas biaya
di pelabuhan ini sebagai contoh kebijakan yang memberatkan pelaku industri.
“Awalnya lima hari bebas biaya di pelabuhan, sekarang menjadi tiga
hari. Lebih dari tiga hari di pelabuhan, produsen dikenai charge 700%,” katanya
kepada Bisnis, Kamis (8/5/2014).
Dia menambahkan tak ada satu pun pihak produsen yang ingin
berlama-lama di pelabuhan dalam proses bongkar muat. Dengan adanya pengurangan
hari bebas biaya itu, produsen semakin diberatkan.
Biaya pelabuhan serta sebelumnya kenaikan TDL bagi industri,
lanjutnya, menambah biaya produksi yang menyebabkan harga produk menjadi
tinggi. Menurut dia, daya saing dengan negara lain menjadi berkurang.
“Seolah-oleh pemerintah itu memeras industri. Listrik kita naik,
sedangkan di negara lain tidak. Biaya produksi naik. Kita bisa tersalip oleh
Vietnam” ujarnya.
Dia mencontohkan bagaimana pemerintah Vietnam dapat konsisten
dalam menetapkan prioritas dan mengeluarkan kebijakan, sehingga ekspornya dapat
lebih besar.
Sumber : Bisnis Indonesia,
08.05.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar