Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan akan habis masa
jabatannya pada Oktober 2014 mendatang dan akan digantikan oleh presiden
terpilih.
Tak hanya presiden, bos maskapai
penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. juga harus lengser
sebelum presiden baru dilantik kelak.
Nyaris sepuluh tahun Emirsyah Satar
menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Sebelum Oktober 2014,
Emirsyah akan digantikan oleh bos baru maskapai penerbangan badan usaha milik
negara (BUMN) dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Sejak bulan puasa lalu, pria yang menjabat
sebagai Dirut Garuda secara resmi pada Maret 2005 itu telah melapor kepada
bosnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan. Dia meminta agar sebelum masa jabatannya
berakhir, Dahlan diharapkan untuk menyeleksi calon yang akan menjadi pilot
perusahaan itu.
Sebelum turun dari kursi pucuk pimpinan
Garuda, Emirsyah memastikan akan menggelar pesta perpisahan atau farewell
party. Pesta perpisahan akan digelar bersama dengan karyawan emiten berkode
saham GIAA dan para pewarta berita.
"Untuk pengalaman-pengalaman selama
memimpin Garuda dan akan kemana setelah ini, nanti saja kalau farewell
party," ungkapnya saat menjawab pertanyaan sejumlah wartawan di kantor
pusat Garuda, Tangerang, Banten, Jumat (8/8/2014).
Pria kelahiran Jakarta, 28 Juni 1959 itu
sempat menguraikan keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai oleh perseroan
selama kepemimpinannya.
Peraih gelar Sarjana Ekonomi Universitas
Indonesia itu menolak menjawab pertanyaan sejumlah pewarta berita terkait
rencana ke depan usai lengser dari jabatan sebagai Dirut Garuda.
Bahkan ketika ditanya terkait dirinya yang
dinominasikan sebagai calon menteri pada pemerintahan baru. "Saya enggak
mau jawab," katanya sambil tertawa.
Teka-teki perjalanan karir Emirsyah masih
enggan diungkap kepada publik. Dia menegaskan pertanyaan tersebut akan dijawab
setelah dirinya resmi turun dari jabatannya pada Oktober mendatang.
Sumber : Bisnis Indonesia, 09.08.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar