Bisnis.com, JAKARTA--PT Pertamina
(Persero) siap menjadi “macan Asia” di sektor energi pada 2025 karena
perusahaan National Oil Company semakin memiliki peranan penting dalam
penguasaan energi.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan kondisi
tersebut menjadi peluang bagi perusahaan tidak hanya sebagai pelaku utama
bisnis energi tetapi juga pelaku utama bisnis energy di tataran regional dan
global.
“Pertamina telah menunjukkan komitmen yang tinggi untuk mencapai cita-cita
sebagai World Class Energy Company dan dapat berdiri sejajar dengan perusahaan
global. Untuk itu, Pertamina akan lebih ekspansif menjalankan bisnis di masa
mendatang, tidak hanya di dalam negeri, melainkan juga luar negeri,” ujarnya,
Selasa (26/8/2014).
Menurutnya, saat ini perusahaan plat merah itu telah menduduki peringkat
123 dalam jajaran 500 perusahaan terbesar dan terelit dunia versi Majalah
Fortune yang merupakan bentuk pengakuan atas prestasi Pertamina di kancah
global.
Hanung mengungkapkan pada tahun fiskal 2013, Pertamina berhasil membukukan
total pendapatan sebesar US$71,1 miliar, meningkat dibandingkan dengan 2012
yang mencapai US$70,9 miliar.
Bahkan, laba bersih pada 2013 meningkat 11% menjadi US$3,07 miliar dari
tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan US$2,77 miliar, kendati masih mengalami
rugi sebesar Rp5,7 triliun pada bisnis LPG non subsidi 12kg.
Dia menjelaskan, produksi migas Pertamina ditargetkan terus meningkat dari
tahun ke tahun. Saat ini, produksi migas 520.390 boepd selama semester I 2014
atau naik sekitar 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Pencapaian
ini merupakan fondasi yang kuat untuk mencapai cita-cita perusahaan memproduksi
migas sebanyak 2,2 juta boepd pada 2025,” ujarnya.
Bahkan jelasnya, kehadiran Pertamina di Timor Leste juga menjadi salah satu
upaya Pertamina untuk terus meningkatkan ekspansi usaha ke luar negeri. “Kami
yakin, capaian yang sudah diraih Pertamina saat ini bisa menjadi fondasi yang
kuat bagi upaya perusahaan meraih aspirasi ‘World Class National Energy
Company’ dan menjadi Asian Energy Champion yang sanggup menopang Asia pada
2025,” jelasnya.
Sumber : Bisnis Indonesia, 26.08.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar