REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden HM Jusuf Kalla
mengungkapkan pemerintah akan menaikkan tarif bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi
pada bulan ini.
"Pokoknya bulan inilah," kata JK di Kantor
Wakil Presiden, Senin (3/11). Menurutnya, kenaikan harga BBM subsidi ini akan
dilakukan usai Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP)
telah tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut JK, program KIS dan KIP merupakan bentuk
pengalihan subsidi BBM untuk kesejahteraan masyarakat. "Kenaikan BBM kan
mengalihkan subsidi dari konsumtif ke produktif, salah satu pengalihannya ke
kesejahteraan sosial masyarakat," jelas JK.
Ia menerangkan, anggaran KIS ini berasal dari pengalihan
anggaran subsidi BBM, sehingga berdampak pada kenaikan harga BBM.
"Mengalihkan subsidi itu kan efeknya kenaikan harga. Kita mengalihkan
subsidi," tambahnya kepada wartawan.
Meskipun begitu, ia menolak menyebut program KIP dan KIS
merupakan bentuk kompensasi dari kenaikan BBM. Menurutnya, kenaikan harga BBM
merupakan bentuk pengalihan subsidi yang biasanya dapat dinikmati oleh warga
kelas menengah ke atas kepada warga yang tak mampu.
Jumlah harga kenaikan BBM subsidi ini pun akan
disesuaikan dengan harga minyak dunia. "Saat ini kebetulan harga minyak
dunia tidak tinggi juga jadi tentu ada perhitungan baru lagi," tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas
Bumi (BPH Migas) Andi Noorsaman Sommeng menyebut kuota BBM subsidi akan habis
pada 22 November mendatang.
Sumber : Republika. 03.11.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar