Bisnis.com, JAKARTA--Kantor Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok
menyelesaikan evakuasi kapal jenis roll on-roll off (Ro-Ro) Bangka Jaya Line
(BJL) yang terguling saat sandar di dermaga penumpang Pelabuhan Tanjung Priok
pada Januari 2014.
Kepala Kantor Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok,Arifin Soenarjo mengatakan bangkai kapal BJL sudah selesai ditarik menggunakan empat tugboat ke galangan kapal/Dok Paliat Tanjung Priok.
"Sudah selesai kami evakuasi kemarin (Sabtu,8 Nopember 2014) dan saat ini satu space dermaga penumpang Priok sudah bisa di gunakan untuk kapal lainnya,"ujarnya kepada Bisnis, hari ini, Minggu (9/11/2014).
Dia mengatakan,sebelum dibawa menggunakan tugbout, bangkai kapal BJL di scrap menjadi empat bagian.
Kapal Ro-Ro BJL mulai miring pada pukul 02.50 dinihari pada 14 Januari 2014 saat sandar di dermaga penumpang pelabuhan Priok, dan akhirnya terbalik 90 derajat 20 menit kemudian.Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun puluhan kendaraan roda empat dan roda dua terjebak didalam kapal naas itu.
Arifin juga mengatakan, pasca blusukan Menhub Ignasius Jonan pekan lalu ke Pelabuhan Priok, saat ini Kantor Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok sudah memasang pendingin ruangan (AC) diseluruh ruang pelayanan dan perizinan satu atap kantor Syahbandar Tanjung Priok.
"Seluruh ruangan pelayanan Kantor Syahbandar Priok kini sudah dilengkapi pendingin ruangan,"paparnya.
Saat blusukan ke Pelabuhan Priok, Menhub Jonan memantau langsung Kantor Syahbandar Pelabuhan Priok, Car Terminal, JICT dan terminal Kalibaru (New Priok).
Saat di Kantor Syahbandar Priok, Jonan berdialog langsung dengan seorang pelaut yang sedang mengurus izin penerbitan buku pelaut dan mengeluhkan kondisi ruangan pelayanan Syahbandar Priok yang terasa panas dan meminta agar dilengkapi fasilitas pendingin ruangan.
Kepala Kantor Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok,Arifin Soenarjo mengatakan bangkai kapal BJL sudah selesai ditarik menggunakan empat tugboat ke galangan kapal/Dok Paliat Tanjung Priok.
"Sudah selesai kami evakuasi kemarin (Sabtu,8 Nopember 2014) dan saat ini satu space dermaga penumpang Priok sudah bisa di gunakan untuk kapal lainnya,"ujarnya kepada Bisnis, hari ini, Minggu (9/11/2014).
Dia mengatakan,sebelum dibawa menggunakan tugbout, bangkai kapal BJL di scrap menjadi empat bagian.
Kapal Ro-Ro BJL mulai miring pada pukul 02.50 dinihari pada 14 Januari 2014 saat sandar di dermaga penumpang pelabuhan Priok, dan akhirnya terbalik 90 derajat 20 menit kemudian.Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun puluhan kendaraan roda empat dan roda dua terjebak didalam kapal naas itu.
Arifin juga mengatakan, pasca blusukan Menhub Ignasius Jonan pekan lalu ke Pelabuhan Priok, saat ini Kantor Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok sudah memasang pendingin ruangan (AC) diseluruh ruang pelayanan dan perizinan satu atap kantor Syahbandar Tanjung Priok.
"Seluruh ruangan pelayanan Kantor Syahbandar Priok kini sudah dilengkapi pendingin ruangan,"paparnya.
Saat blusukan ke Pelabuhan Priok, Menhub Jonan memantau langsung Kantor Syahbandar Pelabuhan Priok, Car Terminal, JICT dan terminal Kalibaru (New Priok).
Saat di Kantor Syahbandar Priok, Jonan berdialog langsung dengan seorang pelaut yang sedang mengurus izin penerbitan buku pelaut dan mengeluhkan kondisi ruangan pelayanan Syahbandar Priok yang terasa panas dan meminta agar dilengkapi fasilitas pendingin ruangan.
Sumber : Bisnis Indonesia, 09.11.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar