Jakarta (Antara) - Asosiasi Pemilik Kapal Nasional Indonesia
(Insa) mengusulkan ke Kementerian Perhubungan dua rute tol laut yang
akan dilaksanakan secara bertahap dengan mengoptimalkan rute pelayaran
kontainer serta layanan keperintisan.
Ketua
Umum Insa Carmelita Hartoto saat ditemui di Kementerian
Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis, mengatakan dua rute utama yang akan
dioptimalkan yakni Jakarta-Surabaya-Makassar-Sorong dan Belawan-Jakarta-Surabaya-Makassar-Bitung.
"Selama ini, pada kedua rute tersebut, operator
pelayaran telah mengoperasikan kapal kontainer berkapasitas 1.000-1.500 TEUs
dan masih akan diperbesar sesuai kebutuhan," katanya.
Carmelita mengatakan untuk mengoptimalkan implementasi
tol laut pada rute tersebut, pelayaran akan meningkatkan kapasitas angkut kapal
untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan skala ekonomi serta kemampuan
infrastruktur penunjangnya seperti pelabuhan hingga alur pelayaran.
Selain itu, lanjut dia, operator kapal juga menginisiasi
kerja sama "joint slot" antarsesama operator guna mengurangi beban
biaya akibat muatan kapal yang tidak seimbang sembari menunggu realisasi
rencana pemerintah mengembangkan berbagai kawasan ekonomi di seputar jalur tol
laut tersebut.
Dia mengatakanp bahwa pelayaran juga akan mengoptimalkan
rute-rute tetap, berjadwal dan teratur lainnya dengan menambah kapasitas kapal
sesuai dengan kebutuhan, tingkat pertumbuhan muatan, kesiapan infrastruktur
penunjang seperti dermaga, lapangan penumpukan, kedalaman alur dan kolam
pelabuhan.
"Optimalisasi kapasitas angkut ini tidak menggunakan
dana APBN, tetapi hasil investasi swasta," katanya.
Dengan demikian, anggaran negara dapat dialihkan untuk
kegiatan yang lebih produktif yakni meningkatkan akses tol Laut pada rute-rute
terpencil atau "remote area", daerah perbatasan dan tertinggal.
Proyek pendulum nusantara atau "tol laut"
berdasarkan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan menelan
biaya sekitar Rp700 triliun, di antaranya untuk membangun 24 pelabuhan
strategis, "short sea shipping" (pelayaran jarak dekat), fasilitas
kargo dan boat, pengembangan pelabuhan komersial sebanyak 1.481 pelabuhan,
serta pembangunan transportasi multimoda serta infrastruktur penunjang tol
laut.(rr)
Sumber : Antara, 27.11.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar