BOGOR -
Maraknya pemberitaan mengenai ditemukannya beras sintetis yang diduga berbahan
plastik cukup membuat warga resah. Namun ternyata tak semua beras sintetis
mengandung bahan yang berbahaya.
Institut Pertanian Bogor
(IPB) pernah
membuat beras sintetis atau dalam dunia penelitian lebih dikenal dengan nama
beras analog. Beras tersebut merupakan salah satu produk diversifikasi pangan untuk
mengurangi kebergantungan konsumsi beras dan tepung terigu.
Guru Besar Ilmu Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Fransiska Rungkat Zakaria, mengatakan bahwa beras analog
tersebut masih berbahan dasar alami. Beras itu menggunakan bahan dasar singkong, tepung
sagu, janggung, umbi-umbian, dan beberapa sumber karbohidrat lain.
"Jika
dibandingkan beras padi, sumber karbohidrat dan gizi yang terkandung di dalam
beras analog tidak jauh berbeda," ungkap Fansiska.
Lebih lanjut
ia menerangkan, bahan baku yang digunakan untuk membuat beras analog memiliki
kandungan indeks glikemik atau kandungan glukosa yang umumnya lebih rendah
dibandingkan beras padi.
Artinya,
dengan mengonsumsi beras analog, kondisi kesehatan para penderita diabetes melitus
diharapkan lebih stabil dan terjaga karena pada umumnya beras analog terbuat
dari bahan baku yang rendah kadar indeks glikemiknya.
"Permasalahan
harga jual masih menjadi kendala, padahal beras analog diharapkan menjadi salah
satu diversifikasi pangan untuk mengurangi kebergantungan angka impor beras
dalam negeri," kata Fransiska yang juga merupakan anggota Komisi
I Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN). (afr)
Sumber :
OkeZone, 21.05.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar