Jakarta -
Rencana proyek Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara akan didukung dengan
jalur kereta api dan jalan tol. Pelabuhan ini dirancang bakal yang terbesar di Selat
Malaka dengan kapasitas tampung 20 juta Teus/tahun.
Pembangunan jalur
kereta api dari Gunung Bayu-Planakan dan berakhir di Pelabuhan Kuala Tanjung
bahkan progresnya sudah mencapai 80%.
"Jalur
KA Gunung Bayu-Planakan-Kuala Tanjung yang dibangun Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) progres 80%. Kawasan industri ini juga akan dibangun jalan tol
Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi-Kuala Tanjung," ungkap Direktur Utama PT Pelindo I
(Persero) Bambang Eka Cahyana saat Rapat Dengar Pendapat (RDP)
dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu
(27/05/2015).
Bambang
menjelaskan secara total luas areal pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sebesar
3.000
hektar. Di dalamnya terdapat fasilitas kawasan industri, pelabuhan
hingga terminal petikemas.
Pelabuhan
Kuala Tanjung juga nantinya akan terkoneksi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei
Mengkei yang menjadi pusat produksi sawit termasuk CPO. Jarak antara
keduanya cukup dekat yaitu hanya 40 km. Pihak Pelindo juga sudah
mengantisipasi dengan membangun pusat tampungan sawit cair sebesar 3,5 juta
ton dan kering sebesar 1 juta ton.
"Pelindo
I telah melakukan kontrak untuk volume 1,5 juta ton kepada pemain CPO. Untuk
Peti kemas kami melakukan pembahasan dan negosiasi dengan Unilever di Sei
Mengkei setiap minggu 100 Teus. Mereka ini bangun industri sabun dan akan
diekspor dengan petikemas dan menjadi market Kuala Tanjung," tuturnya.
Pelabuhan
Kuala Tanjung juga dinilai tepat sebagai tempat kirim dan ekspor produk
aluminium yang diproduksi oleh PT Inalum.
"Inalum
mulai ada rencana hilirisasi aluminium yang butuh angkutan petikemas,"
sebutnya.
Sumber :
detik, 27.05.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar