JAKARTA -
Kementerian Perhubungan dalam hal ini Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak
melakukan penandatanganan perjanjian konsesi dengan PT Pelindo III (Persero)
tentang Pengusahaan Terminal Multipurpose Teluk Lamong dan antara Otoritas
Pelabuhan Utama Makasar dengan PT Pelindo IV (Persero) tentang Pengusahaan
Terminal Makasar New Port Peti Kemas Tahap I.
Penandatanganan
perjanjian konsesi ini disaksikan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Bobby R Mamahit di Kantor Kementerian
Perhubungan, Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Bobby
menjelaskan, pengembangan investasi Terminal Multipurpose Teluk Lamong akan
dilaksanakan dalam empat tahap. Untuk tahap I telah dilaksanakan sejak tahun
2012 sampai tahun 2014 dengan nilai investasi Rp3,84 triliun.
Pengembangan
tersebut antara lain meliputi: Dermaga Peti Kemas Internasional seluas (500x50)
m2, Dermaga Peti Kemas Domestik seluas (450x30) meter persegi, jembatan penghubung
sepanjang (1.500x20) meter persegi, Lapangan Penumpukan seluas 23,86 hektare
serta Ship To Shore (STS) Crane International dua unit, STS Crane Domestik tiga
unit dan Automated Stacking Crane (ASC) 10 unit.
Sedangkan
untuk tahap II dilaksanakan pada tahun 2014 sampai dengan 2016 dengan nilai
investasi Rp7 triliun yang antara lain meliputi pembangunan Dermaga Curah
Kering seluas (250x30) m2, lapangan penumpukan, 15 unit Power Plant, tambahan
dua unit STS Crane International, tiga unit STS Crane Domestik, 10 unit ASC
serta reklamasi area penunjang.
Selanjutnya,
untuk pengembangan tahap III akan dilaksanakan pada tahun 2021 sampai dengan
2023 dengan tambahan investasi sebesar Rp5,7 triliun dan tahap IV akan
dilaksanakan penambahan kapasitas infrastruktur dan peralatan dengan tambahan
investasi sebesar Rp6,8 triliun.
"Sehingga
total investasi pengembangan Terminal Multipurpose Teluk Lamong sampai dengan
dengan tahap ke IV pada tahun 2030 sebesar Rp23,4 triliun," kata Bobby.
Sementara
itu, untuk investasi pengembangan Makasar New Port tahap I mencapai sebesar
Rp1,9 triliun di mana seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh Pelindo IV dan
tidak menggunakan dana APBN.
"Dengan
adanya penandatangan perjanjian kerjasama ini, diharapkan akan dapat mendukung
kelancaran arus barang dari dan ke pelabuhan serta mampu meningkatkan efisiensi
biaya logistik di Indonesia," tukasnya.
Sumber :
OkeZone, 19.05.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar