Bisnis.com,
JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
mengusulkan pinjaman berbasis proyek ke Bank Pembangunan Asia (Asian Development
Bank/ADB).
Penawaran
pinjaman dari ADB diproyeksikan mencapai US$10 miliar selama lima tahun ke
depan dengan tiga skema lainnya yang telah disetujui.
Deputi
Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Wismana Adi Suryabrata mengatakan pinjaman
berbasis proyek (project-based lending) ini lebih menguntungkan karena pinjaman
bakal berdasarkan perhitungan proyek infrastruktur dari pemerintah. Namun,
hingga kini belum ada umpan balik dari ADB mengenai usulan itu.
“Belum
ada jawaban. Mereka akan lihat dulu, terutama dari link indicators. Itu yang
akan digunakan sebagai benchmark untuk pengeluaran pinjaman itu,” katanya di
Jakarta, Selasa (16/2).
Adapun
tiga skema pinjaman yang sudah dilakukan adalah kebijakan (policy-based loans),
pinjaman berbasis pencapaian proyek (results-based lending) dan pinjaman
langsung (direct lending) ke BUMN.
Direktur
Pendanaan Multilateral Kementerian PPN/Bappenas Dewo Broto Joko menuturkan
Bappenas telah mengajukan tiga proyek untuk dibiayai ADB. Ketiga proyek
tersebut belum ditentukan skema peminjamannya.
“Proyek
itu antara lain infrastruktur penanggulangan bencana banjir, program irigasi
untuk meningkatkan produksi pertanian dan persiapan proyek infrastruktur selama
lima tahun ke depan,” ucapnya.
Sumber
: Bisnis Indonesia, 16.02.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar