Bisnis.com,
JAKARTA--Presiden RI Joko Widodo menyatakan akan terus memantau
pemotongan masa inap di pelabuhan (dwelling time) untuk mencapai target 3 hari.
Berbicara
di hadapan jajaran Kabinet Kerja serta kepala daerah tingkat satu dan dua,
Senin (22/2/2016), Presiden menuturkan dwelling time menyebabkan kerugian
hingga Rp740 triliun akibat inefisiensi.
Selain
itu, lanjut Kepala Negara, dwelling time yang terlalu lama akan membuat
Indonesia kesulitan bersaing dalam konstelasi ekonomi kawasan dan global.
Dari
catatan Presiden, dwelling time sempat memakan waktu hingga 6 hari dan
berkurang menjadi 4,7 hari pada Januari 2016. Saat ini, dwelling time diklaim
telah sesuai target 3 hari.
"Saya
akan urus dwelling time sehingga betul-betul bisa dalam posisi bersaing,"
kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka.
Sumber
: Bisnis Indonesia, 22.02.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar