Bisnis.com, NUSA DUA -- Menteri
Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah memiliki komitmen
terhadap ekonomi kreatif dan ekonomi digital dengan mendorong lewat berbagai
kebijakan.
Sri Mulyani mengatakan dari sisi
political will, Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan pentingnya digital
teknologi dan industri kreatif.
"Kami dari sisi para menteri
mencoba menggunakan instrumen yang ada," jelasnya ditemui di sela-sela
acara World Conference on Creative Economy 2018 di Bali pada Rabu (7/11/2018).
Dia menjelaskan di Kementerian
Perindustrian mempunyai industri 4.0 dengan 10 strategi termasuk bagaimana
memperbaiki seluruh supply chain. Adapun di Kementerian Keuangan yaitu terkait
kebijakan fiskal untuk membantu ekonomi kreatif dan ekonomi digital berkembang.
"Apakah untuk RnD, vokasi, dari
sisi tax insentif yang bisa kami berikan dan juga memberikan segala macam yang
sifatnya fondasi bagi ekonomi kreatif bisa muncul," ujarnya.
Sri Mulyani menambahkan fondasinya
adalah jika Indonesia mempunyai infrastruktur yang bagus, sehingga siapapun
pelaku kreatif di seluruh pelosok Indonesia memiliki akses yang sama, kemampuan
mobilitas yang sama, untuk bisa dikenali lebih bagus oleh masyarakat secara
sama.
"Kami juga invest di bidang
human capital, apakah itu pendidikan yang sifatnya dasar seperti Paud untuk
mengatasi masalah nutrisi sampai pada masalah spesifik seperti vokasi, beasiswa
LPDP. Pemerintah mencoba meng-cover secara keseluruhan," jelasnya.
Selain itu, jelasnya, pemerintah
juga memberikan kebijakan yang sifatnya spesifik di sektor tersebut.
"Makanya kami bertemu dengan
pelaku kreatif apa yang dibutuhkan, di bidang perfilman, kuliner, pariwisata.
Ini semua dilakukan secara team work baik pusat maupun daerah," katanya.
Pemerintah, katanya, berharap jika
Indonesia bisa konsisten dan terus menerus memperbaiki kebijakan maka Indonesia
bisa menjadi negara yang sangat progresif dalam membangun industri kreatif dan
digital ekonomi.
"[Industri kreatif dan digital
ekonomi] sebagai potensi untuk ekonomi growth ke depan," ujarnya.
DIa juga mengapresiasi acara World
Conference on Creative Economy (WCCE) 2018 sebagai salah satu inisiatif
bahwa Indonesia mengundang dan melakukan konferensi dalam bidang kreatif
industri, kreatif ekonomi, dan dipadukan dengan teknologi dari 58 negara.
Menurutnya banyak negara yang sudah
melihat potensi dari ekonomi kreatif dan ekonomi digital namun belum membuat
konferensi sejenis. Melalui WCCE ini, katanya, Indonesia dapat memiliki
reputasi baik.
"Jadi ini membuat Indonesia
memiliki establish reputation untuk bisa menunjukkan bahwa kita paham dari
potensi ekonomi kreatif sangat besar tetapi upaya terus menerus dari pemerintah
untuk terus memperbaiki, mendevelop policy dan menggunakan semua instrumennya
untuk mendorong," jelasnya.
Sumber : Bisnis, 07.11.18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar