Bisnis.com, JAKARTA--Komite
Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan waktu 90
hari bagi Lion Air untuk memberikan tanggapan atau safety action atas laporan
awal investigasi PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, 29
Oktober 2018.
Investigator Kecelakaan Penerbangan KNKT Ony Suryo Wibowo mengatakan tanggapan yang diberikan oleh Lion Air akan
dievaluasi kembali guna memastikan aspek keselamatan penerbangan.
"Jika alasannya penolakan yang
disampaikan, kami nilai cukup untuk mencegah terjadi kecelakaan, kami bisa
terima. Namun, jika tidak bisa akan kami tolak," kata Ony, Kamis
(29/11/2018).
Dia optimistis Lion Air secara
prinsip telah mempersiapkan tanggapan, tetapi belum disampaikan kepada KNKT.
Diharapkan, ada tindakan perbaikan signifikan yang dilakukan maskapai.
Dalam rekomendasi tersebut KNKT
meminta Lion Air menjamin implementasi dari Operation Manual part A
subchapter 1.4.2 guna meningkatkan budaya keselamatan dan untuk
menjamin pilot dapat mengambil keputusan untuk meneruskan atau tidak meneruskan
sebuah penerbangan.
Alasannya, kemudi pesawat mengalami
stick shaker saat penerbangan dari Denpasar menuju Jakarta, sepanjang takeoff
rotation dan masih berlangsung selama penerbangan. Kondisi ini dianggap sebagai
kondisi ketidaklaikudaraan (un-airworthy), sehingga penerbangan sebaiknya tidak
dilanjutkan.
Berdasarkan Civil Aviation Safety Regulations
(CASR) Part 91.7 tentang Kelaikudaraan Pesawat Sipil dan Operation Manual part
A subchapter 1.4.2, pilot in command (PIC) boleh tidak melanjutkan penerbangan
ketika terjadi kondisi un-airworthy mekanik, elektrik, atau struktural.
Pada rekomendasi kedua, lanjutnya,
maskapai milik Rusdi Kirana diminta bisa menjamin semua dokumen operasional
diisi dan didokumentasikan secara tepat.
KNKT melaporkan menurut weight and
balance sheet, di atas pesawat Boeing 737-8 MAX terdapat dua pilot,
lima pramugari dan 181 penumpang yang terdiri atas 178 orang dewasa, satu anak
dan dua bayi. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan ada enam pramugari di dalam
kabin.
Hal tersebut menunjukkan bahwa
weight and balance sheet tidak memuat informasi yang sebenarnya.
Sumber : Bisnis, 30.11.18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar