Bisnis.com,
JAKARTA - Pengelola terminal kontainer menyebut langkah
memberikan relaksasi perusahaan pelayaran dari kewajiban biaya pelabuhan akibat
kelangkaan kontainer kosong untuk ekspor tidak dapat dibenarkan. Pasalnya,
kelangkaan ini sudah dijadikan pelayaran sebagai momentum mengambil keuntungan.
Di
sisi lain, pemerintah masih mencarikan solusi terbaik atas kelangkaan kontainer
atau peti kemas untuk kebutuhan ekspor tersebut. Pasalnya, pemerintah tengah
menggenjot pemulihan ekonomi salah satunya melalui aktivitas ekspor.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengelola
Terminal Peti Kemas Indonesia (APTPI) Yos Nugroho menuturkan saat
ini seluruh sektor maritim baik kepelabuhanan maupun pelayaran mengalami
kondisi yang sama-sama turun akibat pandemi Covid-19.
"Saat
ini semua sektor mengalami kondisi yang sama, dalam hal relaksasi sepertinya
masing-masing pelayaran mempunyai kontrak pelayanan dan seyogyanya hal ini
telah diatur, jadi dalam hal relaksasi sebaiknya masuk dalam hal kesepakatan
bisnis ke bisnis dan tidak menjadi generalisir karena kondisi masing-masing
pelayaran mempunyai karakter yang berbeda-beda," jelasnya kepada
Bisnis.com, Kamis (10/12/2020).
Di
samping itu, dia menegaskan dengan kondisi biaya angkut atau freight dari
pelayaran yang naik sebagai imbas kelangkaan kontainer kosong bagi eksportir
digunakan sebagai momentum mendapatkan keuntungan.
"Kondisi
freight yang naik saat ini juga menjadikan momen dimana pelayaran mendapatkan
keuntungan, pengelola terminal juga mengalami hal yang sama [kinerja menurun]
dan perlu ada relaksasi juga," ujarnya.
Dikutip
dari The Loadstar Kamis (10/12/2020), tarif pengangkutan peti kemas
dari Asia ke Eropa sedang melonjak tinggi, mencerminkan tren Trans-Pasifik,
sementara regulator tampaknya tidak dapat menghentikan serangan gencar terhadap
pengirim yang mengancam akan menenggelamkan bisnis.
Importir
Eropa dan AS di luar atau di luar kontrak melihat anggaran pengiriman mereka
dihancurkan oleh kenaikan FAK dan GRI yang belum pernah terjadi sebelumnya,
yang dikhawatirkan banyak orang hingga setidaknya Tahun Baru Imlek di bulan
Februari.
Setelah
peringatan dari Hapag-Lloyd minggu lalu bahwa tarif angkut ke Eropa Utara dan
Mediterania akan naik US$2.000 per 40 kaki mulai 1 Desember, kenaikan tarif
yang lebih besar diumumkan hari ini.
Laporan
anekdotal dari agen China menunjukkan kenaikan di pasar mulai dari
US$7.000-8.000 per kubus tinggi 40 kaki untuk Inggris, hingga kubus tinggi
US$10.000 per 40 kaki yang luar biasa dikutip pada platform tempat pembawa
utama untuk Yantian hingga Algeciras.
Sumber : Bisnis, 10.12.2020.
main poker dengan banyak penghasilan
BalasHapusayo segera hubungi kami
WA : +855969190856