JAKARTA: Maskapai penerbangan Pacific Royale yang baru
mendapat izin usaha menargetkan terbangi kota-kota di Indonesia mulai Februari
2012.
Maskapai baru yang pertama kali di Tanah Air ada pemegang
saham asingnya ini berinvestasi US$25 juta untuk mendirikan perusahaan
penerbangan baru.
“Setelah mendapatkan surat izin usaha penerbangan (SIUP)
dari Kementerian Perhubungan, saat ini kami mengurus AOC atau Air Operator
Certificate. Setelah itu, kami akan langsung terbang,” kata Managing Director
Pacific Royale Samudera Sukardi, Selasa.
Surat Izin Angkutan Udara (SIAU) atau populer dikenal
sebagai Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) diberikan ke Pacific Royale
bernomor ? SIUAU/NB – 025 pada 1 November 2011 . Maskapai ini akan melayani
untuk kelas full service (layanan penuh).
Sukardi menargetkan pihaknya dapat menerbangi kota-kota
di Tanah Air pada Februari 2012 dengan empat pesawat terlebih dahulu. Saat ini,
lanjutnya, Pacific Royale sudah memiliki 10 pesawat, terdiri dari lima milik
yakni Fokker 50, dan lima sewa Airbus 320. Hal ini untuk memenuhi ketentuan
dalam UU No.1/2009 tentang Penerbangan.
“Kami targetkan semuanya datang pada akhir November atau
awal Desember. Saat ini masih mengurus AOC, yakni terkait lisensi untuk key
personal seperti direktur utama, pilot dan pengelola bandara. Untuk key
personal ini harus mengikuti tes dari Kemenhub,” kata Sukardi.
Dia menambahkan untuk key person ini pihaknya sudah
memiliki pilot dari maskapai Mandala Airlines dan Riau Airlines.
“Kami sudah memiliki 30 orang pilot mantan pilot Mandala
dan Riau Airlines. Mereka sudah kami pekerjakan sejak 6 bulan lalu dan terus
digaji meski belum terbangkan pesawat kami. Ini kami lakukan untuk antisipasi
begitu terbang langsung memiliki pilot,” kata dia.
Menurut Sukardi, biaya pendirian sebuah maskapai baru
tergolong bermodal besar. Pihaknya sudah investasi US$25 juta sesuai dengan
persyaratan dari Kementerian Perhubungan.
“Untuk pengurusan SIUP juga menelan dana lumayan besar
yakni Rp25 juta, ketimbang maskapai lainnya, karena kami satu-satunya maskapai
yang ada pemegang saham asingnya, sehingga lebih banyak syarat-syarat yang
harus dipenuhi,” kata dia.
Dia menargetkan dalam 1 tahun pertama akan mengoperasikan
10 pesawat, nantinya akan ditambah seiring waktu. Saat terbang perdana,
kemungkinan akan mengoperasikan 4 pesawat.
Sukardi menjelaskan pada penerbangan awal nanti, pihaknya
akan menerbangi rute-rute domestik terlebih dahulu dengan hub dari Jakarta.
Kota-kota yang menjadi pilihan yakni Medan, Batam, dan Surabaya.
“Awalnya kami terbang ke rute domestik dahulu dengan hub
dari Jakarta dan sub hub di Medan, Batam, dan Surabaya. Nantinya akan terbangi
regional dan internasional,” katanya.
Menurutnya, Pacific Royale tidak akan mengambil rute-rute
Garuda Indonesia selaku kompetitornya di kelas full service (layanan penuh).
“Kami akan ambil rute yang tidak banyak didatangi Garuda
Indonesia. Kami usahakan untuk membuka pasar yang baru untuk kelas full
service. Kelas ini porsinya masih sedikit dibanding pasar low cost carier (LCC)
atau tarif rendah, makanya kami memilih kelas ini, kalau masuk kelas LCC,
artinya kami nekat karena sudah banyak yang memasuki pasar ini,” katanya.
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang
S. Ervan mengatakan untuk mengurus AOC hanya butuh waktu sebentar, paling lama
2 bulan. “Jika mereka menargetkan terbang Februari, bisa jadi terwujud, yang
pentingnya AOC nya sudah selesai,” katanya. (faa)
Sumber : bisnis Indonesia, 08.11.11.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar