JAKARTA - Proses akuisisi PT Djakarta Lloyd (DL) menjadi
anak usaha PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) masih dalam proses. Tahap
due diligent yang sedang dilakukan PIHC saat ini terganjal persoalan yang
membelit DL. Ini diakui Direktur Utama DL, Syahril Japarin.
"Kami memaklumi proses akuisi Djakarta Lloyd menjadi
anak usaha Pupuk Indonesia untuk bidang transportasi dan distribusi masih alot.
Ini karena terbentur masalah hukum. Untung dari masalah financial sudah beres.
Sehingga ini yang membuat PT Pupuk Indonesia sudah bisa memproses dengan
menunjuk konsultan. Karena laporan keuangan cukup kuat untuk menjadi dasar
kondisi perusahaan tentang akumulasi kerugian," papar Syahril.
Dari kondisi legal, lanjut Syahril, jauh sebelumnya aset
sudah disita PT Globex Indonesia atas dasar wanprestasi DL membayar medium term
note (MT) atau surat utang jangka menengah. Sehingga lelangnya akan dilakukan
pengadilan atas permintaan Globex.
”Begitu ada yang membeli, baru akan dibayar sebagian ke
Bank Mandiri dan memberi sisa utangnya dengan jaminan-jaminan lainnya. Sehingga
diharapkan ada sisa uang untuk membayar gaji tertunggak karyawan," ujar
Syahril.
Diakuinya, penawaran penjualan aset yang telah dilakukan
berlangsung lama. Bisa jadi, kata dia, karena calon pembeli takut atas masalah
hukumnya. Ini malah akan membuat nilai jualnya jadi turun atau murah.
”Harga jual atau nilai limited yang ditetapkan pengadilan
sebesar Rp 76,5 miliar. Tapi masih belum laku dan ini berpeluang menurunkan
nilai harganya. Sebenarnya kami pun sudah berupaya menjual cepat dengan
melakukan lobi bahkan meminta BUMN-BUMN lain untuk membeli. Tak hanya instansi
pemerintah, kami pun sudah melobi perusahaan swasta-swata untuk ikut lelang,
tapi hasilnya masih nol. Nah, harapan terakhir ada di Pupuk Indonesia,”
jelasnya.
Ditanya soal nilai gengsinya sebagai dirut perusahaan
yang mau diakuisisi, Syahril mengaku tidak malu. Menurut dia, kalau perusahaan
sehat lalu menjadi buruk, barulah dirinya malu.
"Tapi justru saya bertekad membangkitkan perusahaan
yang sekarat. Caranya dengan terus melakukan upaya, seperti restrukturisasi.
Dalam restrukturisasi ini, salah satunya akuisisi itu. Apalagi malah dapat
dukungan dari Menteri BUMN Dahlan Iskan. Terbukti sekarang sudah masuk tahap
due diligent," terangnya.
Jika nanti akhirnya Pupuk Indonesia mengakuisisi, potensi
bisnisnya besar. Selain menjadi anak usaha di bidang transportasi untuk
distribusi pupuk dari seluruh anak usaha pupuk seperti Pupuk Kaltim, Pusri,
Petrokimia Gresik, dan lainnya, juga mempunyai nilai potensi bisnis untuk
disewakan atau menjadi transportasi umum seperti bisnis DL yang selama ini.
"Apalagi sekarang sudah jalan beberapa bisnis hasil kerja sama dengan
PLN,” pungkasnya.(ers)
Sumber : JPNN, 13.03.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar