JAKARTA, KOMPAS.com — Konfederasi Serikat Pekerja
Indonesia (KSPI) menilai upah buruh di Indonesia merupakan yang terendah
se-ASEAN. Upah buruh di Indonesia hanya lebih baik dibanding Kamboja dan
Vietnam. Data tersebut merupakan data statistik upah minimum di Asia dan
sekitarnya pada 2012. Data ini membandingkan jumlah upah buruh di negara
kawasan ASEAN.
"Upah buruh di Indonesia masih terendah se-ASEAN.
Kami dengan tegas menolak upah murah yang ada saat ini," kata Presiden
KSPI Said Iqbal saat konferensi pers di kantornya, Condet, Jakarta Timur, Kamis
(25/4/2013).
Nilai upah minimum bulanan di Indonesia tahun 2012 hanya
161,3 dollar AS per bulan. Jumlah upah tersebut
masih kalah dengan Thailand
yang sudah memberi upah buruh sebesar 283,54 dollar AS per bulan.
Melalui data
yang diperoleh KSPI, upah minimum negara Asia dan sekitarnya, khususnya
Indonesia, masih jauh tertinggal dibanding Australia yang sudah mencapai
3.901,89 dollar AS per bulan yang disusul dengan Selandia Baru sebesar 2.620,09
dollar AS per bulan dan Jepang 2.560,72 dollar AS per bulan.
Adapun untuk jaminan sosial lebih dari 100 juta jiwa
masyarakat belum tertutup sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) pada 1 Januari 2014. Berdasarkan data 2012 hanya tercatat 151.548.981
jiwa dari 251.857.940 jiwa penduduk Indonesia yang terjamin dalam program BPJS.
Jumlah tersebut di antaranya peserta Askes PNS sebesar
17,2 juta jiwa, TNI Polri 2,2 juta jiwa, peserta Jamkesmas 76,4 juta jiwa,
peserta JPK Jamsostek 5,6 juta jiwa, peserta Jamkesda 31,9 juta jiwa, jaminan
perusahaan 15,3 juta jiwa, dan peserta askes komersial 2,8 juta jiwa.
"Pemerintah hanya menaikkan coverage bagi orang miskin sebesar 10 juta,
dari 76 juta menjadi 86 juta jiwa," tambahnya.
Sumber : Kompas, 25.04.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar