Bisnis.com, JAKARTA - Akibat menderita kerugian cukup
besar, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. diminta untuk melakukan evaluasi oleh
Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Dahlan mengatakan kerugian yang diderita oleh Krakatau
Steel pada paruh pertama tahun ini memang cukup besar. Kerugian itu juga
diperparah oleh kerugian PT Krakatau Posco yang juga menderita rugi.
"Krakatau Steel punya saham 30% di Posco, jadinya
rugi terkonsolidasi," ungkapnya, Rabu (3/9/2014).
KRAS tercatat menjadi emiten BUMN dengan rugi terbesar
hingga US$88,67 juta pada paruh pertama tahun ini dari sebelumnya laba US10,63
juta. Kinerja tersebut tercatat merosot tajam hingga 933% y-o-y.
Dahlan menegaskan solusi agar kerugian Krakatau Steel tidak
terus tertekan adalah dengan menunggu mesin di pabrik baru yang akan segera
beroperasi. KRAS juga diminta untuk melakukan efisiensi agar kinerja keuangan
tidak terus tertekan.
Sumber : Bisnis Indonesia, 03.09.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar