REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Utang luar negeri Indonesia
semakin berisiko. Mantan Menteri Keuangan (Menkeu), Fuad Bawazier
mengungkapkan, diperkirakan Amerika Serikat (AS) akan menaikkan suku bunga pada
tahun depan.
Ia menjelaskan, bila hal itu benar terjadi, maka seluruh
dana AS yang tersebar di luar negeri, sebagian akan masuk ke AS, karena negara
tersebut sedang membutuhkan. Sehingga berisiko bagi Indonesia, karena kursnya
bisa melemah.
"Kondisi itu akan menyebabkan Indonesia mengalami
inflasi," ujar Fuad, dalam diskusi 'Implikasi Ekonomi Politik Utang Luar
Negeri Rezim SBY terhadap Rezim Jokowi dan Anak Cucu Bangsa' di Taman Ismail
Marzuki, Jakarta Pusat, Senin, (29/9). Menurutnya bila inflasi terjadi, maka diperlukan
rupiah lebih banyak daripada dolar.
Ia mengatakan, para pengutang luar negeri wajib menyimpan
dolar, agar tak gelagapan saat jatuh tempo. Sedangkan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia, disetir oleh pertumbuhan konsumen.
"Utang luar negeri akan mengancam saat kurs melemah.
Bila BBM naik pun akan memicu inflasi," jelasnya. Menurutnya, Jokowi harus
mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini.
Fuad menyebutkan, dahulu SBY di awal pemerintahannya,
banyak orang memperlakukannya seperti raja. Hanya saja tak lama kemudian,
justru pemerintahannya mulai tergerus.
Ia khawatir pemerintahan Jokowi akan lebih cepat
tergerus, bila tak ada solusi nyata. "Jangan menjadi pemerintahan super
pencitraan," katanya menegaskan.
Sumber : Republika, 29.09.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar