TEMPO.CO, Surabaya - Perayaan hari ulang tahun Tentara
Nasional Indonesia (TNI) ke-69 di Surabaya berpotensi mengganggu
aktivitas pengiriman dan distribusi barang. Para pelaku bisnis di pelabuhan
Tanjung Perak bahkan mengaku tetap mengalami kerugian meskipun hanya ditunda
beroperasi selama 3-4 jam.
Sebab, antrean kargo kapal-kapal internasional di
Surabaya satu jam saja bakal berdampak serius pada aktivitas pelabuhan transit
internasional lain seperti Singapura. "Kami bisa rugi Rp 1-2 miliar per
hari," kata Ketua Surabaya Indonesian National Shipowners Association
(INSA) Stenvens H. Lesawengen di kantornya, Rabu, 24 September 2014.
Pelabuhan Tanjung Perak, kata Stenvens, adalah pelabuhan
internasional yang beraktivitas selama 24 jam penuh. Kontribusi bisnis yang
berputar di sana terhadap perekonomian Indonesia Timur besar. Maka, sistem
konektivitas global menjadi perhatian utama, bukan pada durasinya. Dalam hal
ini, kapal-kapal internasional yang akan terkena imbas dibandingkan kapal-kapal
lokal. "Satu-dua jam delay di sini, Singapura sudah teriak. Kargo
internasional sangat ketat soal waktu," kata dia.
INSA menghitung, apabila satu kapal berbobot 12 ribu ton
mengalami penundaan, nilai cartering-nya mencapai US$ 6.000 per hari. Sedangkan
kerugian akibat delay kapal kargo berukuran 14-20 ribu ton bisa sebesar US$ 10
ribu per hari. "Ini belum termasuk pembengkakan bahan bakar minyak."
Stenvens mengungkapkan INSA tetap menghormati dan
mendukung perhelatan HUT TNI. Sebagai pelaku usaha perkapalan, pihaknya ingin
masyarakat dapat melihat langsung kekuatan alutsista tentara nasional. Meski ia
berharap, pemerintah mempertimbangkan penggunaan Pelabuhan Tanjung Perak
beserta Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) esok. "Ke depannya, kami
berharap TNI dan Kementerian Pertahanan memilih pelabuhan lain yang tingkat
kesibukannya tidak sebesar Tanjung Perak."
INSA juga meminta Terminal Petikemas Surabaya (TPS)
selaku operator terminal berupaya memaksimalkan aktivitas bongkar-muat. Itu
dilakukan agar antrean kapal tak semakin panjang. (Baca berita sebelumnya: HUT
TNI, Pelabuhan Tanjung Perak Tidak Ditutup)
Jelang HUT TNI ke-69 di Dermaga Ujung, Pelabuhan Tanjung
Perak, Surabaya, Oktober mendatang, Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Surabaya,
mengeluarkan surat edaran. Surat tersebut berisi permintaan agar kapal-kapal
melintas menghentikan aktivitasnya di alur pelayaran barat Surabaya pada
tanggal 24-25 September 2014 mulai pukul 06.00 WIB-11.00 WIB. Pun pada tanggal
29 September, 1, 2, 3, 4, dan 6 Oktober mulai pukul 06.00 WIB hingga selesai.
Sumber : Tempo, 24.09.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar