ATHENA. Rakyat
Yunani membuat keputusan yang mengejutkan pada perhelatan referendum
mengenai bailout pada Minggu (5/7) kemarin. Mereka secara tegas menilak
persyaratan yang diajukan kreditur atas dana talangan internasional.
Hasil akhir
dari referendum yang dipublikasikan Kementerian Dalam negeri menunjukkan, 61,3%
rakyat Yunani memilih "tidak". Sementara,
38,7% memilih "ya".
Partai
pemerintah Syriza memang melakukan imbauan agar rakyat Yunani ramai-ramai
memilih "tidak", karena persyaratan bailout yang diajukan sangat
memalukan.
Kelompok
oposisi mengingatkan hasil referendum ini dapat membuat Yunani ditendang dari
zona Eropa.
Sementara
itu, pertemuan kepala negara zona Eropa akan segera digelar pada Selasa (7/7)
mendatang. Terkait hal itu, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras
mengatakan bahwa hasil voting menandakan Yunani memanggil solidarita dan
demokrasi Eropa.
"Esol,
Yunani akan kembali ke meja perundingan dan prioritas utama kami adalah
mengembalikan stabilitas finansial ke negara," jelas Tsipras saat
diwawancara di televisi lokal.
"Saat
ini, utang akan kembali dirundingkan," imbuhnya. Dia menambahkan, hasil
evaluasi yang dipublikasikan Badan Moneter Internasional (IMF) pada pekan ini
memberikan konfirmasi pandangan Yunani bahwa merestrukturisasi utang merupakan
hal yang penting.
Kesepakatan
semakin sulit dicapai
Namun,
sebagian petinggi Eropa memandang hasil voting "tidak" merupakan
sikap Yunani untuk menolak perundingan dengan kreditur.
Jeroen
Dijsselbloem, Kepala kelompok Menteri Keuangan Eropa, menyayangkan hasil
referendum tersebut bagi masa depan Yunani.
Sedangkan Deputi
Kanselir Jerman, Sigmar Gabriel, mengatakan pembaruan perundingan
dengan Yunani akan menjadi sangat sulit untuk dibayangkan.
"Tsipras
dan pemerintahannya semakin membawa Yunani ke arah yang pahit dan tak ada
harapan," jelas Gabriel.
Memang,
melihat dua pekan terakhir, menggelar kembali perundingan antara pihak-pihak
terkait sangat sulit untuk dilakukan. Apalagi, Menteri Keuangan Yunani Yanus
Varoufakis pernah melontarkan kalimat bahwa strategi yang dilakukan oleh zona
Eropa seperti aksi terorisme.
Selain itu,
dengan krisis perbankan dan anjloknya penerimaan pajak di tengah
ketidakstabilan ekonomi, perekonomian Yunani semakin melemah sehingga
kesepakatan semakin sulit dicapai.
Sumber :
Kontan, 06.07.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar