JAKARTA. Menteri
Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan, banyak pejabat yang menentang
keputusannya yang melarang kereta buatan PT Industri Kereta Api (INKA)
dioperasikan untuk angkutan orang. Pejabat-pejabat itu, kata Jonan, menuduhnya
tidak memberikan kesempatan bagi PT INKA untuk maju.
"Ada
yang bilang kapan majunya. Mereka yang seperti itu orang-orang yang enggak
ngerti engineering; dan enggak ngerti masalah kereta api. Banyak pejabat yang
sok tahu," ujar dia kepada Kompas.com, di Kantor Kementerian Perhubungan,
Senin (20/7/2015).
Sebelumnya,
Jonan mengatakan bahwa PT INKA belum bisa memproduksi kereta untuk angkutan
orang. Sebab, kata dia, banyak kereta angkutan orang buatan PT INKA tidak
memenuhi aspek keselamatan.
Jonan
mengatakan, apabila kereta buatan PT INKA dipaksakan tetap beroperasi, maka
pihak yang dirugikan adalah masyarakat pengguna dan operator penggunanya.
"Sekarang
pilih mana? Bela INKA atau pelayanan masyarakat? Kalau dua-duanya butuh
proses," ujar dia.
Menurut
Jonan, kalau ingin memberikan kesempatan bagi PT INKA untuk maju, caranya
adalah dengan menyuntikan dana yang besar untuk proses penelitian dan pengembangan.
Bila cara itu bisa dilakukan, Jonan yakin ke depannya kualitas kereta buatan PT
INKA bisa lebih baik.
"Dari
dulu waktu masih di kereta api, saya sudah sering bilang ke pemerintah, kalau
INKA mau dibesarkan, harus ada penambahan penanaman modal yang cukup. Harus
punya proses untuk pengujian, proses quality control yang cukup, proses
research and development," papar mantan Dirut PT KAI ini. (Alsadad
Rudi)
Sumber :
Kontan-Kompas, 21.07.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar