Bisnis.com,
JAKARTA - Kawasan Eropa mendominasi daftar negara-negara dengan performa
pertumbuhan ekonomi terburuk sepanjang 2015. Dari sepuluh negara, tujuh di
antaranya terletak di benua tersebut.
Berdasarkan
data yang dihimpun Bloomberg, Ukraina diproyeksikan menjadi negara dengan
performa perekonomian terburuk pada tahun ini. Setidaknya ada enam negara lain
yang masuk dalam daftar perekonomian paling lesu sepanjang 2015, yakni Rusia,
Swiss, Kroasia, Serbia, Yunani, dan Italia.
Ekonom yang
disurvei Bloomberg mengestimasikan ekonomi Ukraina akan terkontraksi menjadi
minus 4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Rusia mengekor
Ukraina di posisi terburuk kedua dengan deselerasi produk domestik bruto (PDB)
hingga 3,5%.
Perekonomian
Negeri Beruang Merah itu dibebani oleh sanksi dari Amerika Serikat (AS) dan Uni
Eropa (UE). Di sisi lain, kejatuhan harga minyak sejak medio tahun lalu
menambah berat laju perekonomian Rusia. Pasalnya, negara tersebut bergantung
cukup besar terhadap ekspor minyak dan gas.
Selain Eropa,
negara asal Amerika Latin juga ikut masuk ke dalam daftar itu, yakni Brasil,
Argentina. Kedua perekonomian tersebut terhambat oleh inflasi yang melambung
serta tingkat pengangguran yang tinggi.
Ekonom
mengestimasikan Brasil dan Argentina masing-masing akan terkontraksi 1,6% dan
1,5% secara year-on-year. Brasil bahkan tercatat sebagai negara dengan
penurunan paling tajam di antara 28 negara yang termasuk dalam survei itu.
Sementara itu
Swiss bertengger di posisi kelima terburuk. Negara itu masih terbebani oleh
kebijakan Swiss National Bank untuk mengakhiri nilai tukar tetap antara franc
terhadap euro yang memicu kepanikan pasar. Swiss diproyeksikan hanya bertumbuh
0,1%.
Adapun,
Yunani berada di posisi kedelapan di tengah krisis dan ketidakpastian yang
meliputi negara itu.
Negeri Para
Dewa ini diproyeksikan tumbuh 0,9% sepanjang tahun ini. Yunani kini bahkan
diramalkan segera hengkang dari zona euro setelah rakyatnya menolak proposal
dana talangan yang diajukan oleh kreditur.
Sementara itu
peringkat ke-6 hingga ke-10 berturut-turut diduduki oleh Kroasia, Serbia,
Italia, dan Kazakhstan. Perlambatan ekonomi Rusia nyatanya juga turut
mempengaruhi Kazakhstan. Pasalnya, Rusia adalah rekan dagang terbesar bagi
negara di Asia Tengah itu.
Kazakhstan
diproyeksikan hanya bertumbuh 1,2%. Padahal, tiga bulan lalu ekonom masih
meyakini bahwa negara tersebut masih mampu tumbuh hingga 3,6% sepanjang 2015.
Sementara
itu, perekonomian di Asia menunjukkan prospek yang jauh lebih cerah. Indonesia,
Filipina, Vietnam, India, dan China tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan
tercepat tahun ini.
Daftar
sepuluh negara ini adalah hasil survei terhadap 47 ekonom oleh Bloomberg yang
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi.
Sumber :
Bisnis Indonesia, 07.07.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar