Bisnis.com,
SEMARANG--Industri dan perdagangan digital (e-commerce) pada 2017 bakal
memiliki porsi yang semakin besar bersamaan dengan bertambahnya pengguna
internet dan meluasnya bisnis berbasis digital, kata ekonom.
"Pasar
ekonomi digital membesar karena orang-orang muda yang memiliki daya beli tinggi
mulai menjadikan belanja 'online' (daring) sebagai gaya hidup," kata Dr.
Nugroho SBM di Semarang, Selasa.
Dosen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang itu menyebutkan sejumlah
kelebihan belanja daring, misalnya, pilihan yang nyaris tanpa batas, harga yang
lebih murah, praktis, dan lebih dekat dengan gaya hidup anak muda.
"Saya
kira ekonomi digital di Indonesia bakal mengambil peran dominan di masa
mendatang. Indonesia memiliki banyak orang kreatif yang cocok dengan karakter
ekonomi digital. Dari sisi pasar atau permintaan, juga terus membesar,"
katanya.
Pengguna
internet di Indonesia pada 2017 diperkirakan di atas 90 juta sehingga dari sisi
pasar, menurut dia, jumlah tersebut sangat besar dan menggerakkan perekonomian
di Tanah Air.
Ia
menyebutkan pertumbuhan ekonomi digital di negeri ini jauh melampaui
pertumbunan ekonomi nasional yang rata-rata sedikit di atas 5 persen per tahun.
Menurut
Nugroho, sektor ekonomi digital sangat penting bagi Indonesia di tengah ancaman
kebijakan ekonomi AS di bawah Donald Trump yang kian protektif.
"Volume
perdagangan RI dengan AS memang di bawah China atau Singapura, namun bila AS di
bawah Donald Trump kelak menerapkan kebijakan proteksionisme, itu bakal
memengaruhi ekonomi Indonesia," katanya.
Besaran
transaksi "e-commerce" pada 2016 diperkirakan lebih dari Rp230
triliun, belum termasuk nilai transaksi ekonomi digital di sektor jasa keuangan
atau penyedia jasa "online".
Efek
berantai (multiplier effect) yang digerakkan oleh ekonomi digital juga sangat
luas, yang ditandai dengan menggelumbungnya volume usaha di sektor jasa
pengiriman.
Firma jasa
Ernst & Young (EY)
menghitung pertumbuhan penjualan bisnis online di Indonesia setiap tahun naik
40 persen.
Akan
tetapi, Nugroho mengingatkan, pemerintah juga harus mampu menyusun regulasi
yang sesuai dengan kemajuan cepat bisnis ekonomi digital.
"Perlindungan
konsumen harus menjadi perhatian utama," demikian Nugroho.
Sumber
: Antara – Bisnis Indonesia, 27.12.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar