Bisnis.com,
BANDUNG - Rencana Pemerintah Pusat meresmikan tiga jalan tol Trans-Jawa pada
tahun ini diprediksi tidak akan mengurangi beban lalu lintas Jawa Barat.
Kepala Dinas
Perhubungan Jabar Dedi Taufik mengatakan rencana peresmian Tol Trans Jawa seperti
Semarang-Solo seksi III (Bawen-Salatiga) sepanjang 17,6 kilometer pada tahun
ini tidak akan serta merta berdampak pada Jabar. "Pergerakan kendaraan di
Jabar akan tetap tinggi," katanya kepada Bisnis, Selasa (10/1/2017).
Petugas
melakukan perbaikan jalan ambles di KM 103 jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali)
arah Cikopo, Subang, Jawa Barat, Sabtu (2/7). - JIBI/Rachman
Menurutnya,
terus tersambungnya tol dari Brebes hingga ke Salatiga juga tidak akan
mengurangi banyaknya kendaraan yang melintas di wilayah Pantura Jabar, terutama
saat menjelang Idulfitri.
"Pantura
itu akan tetap tinggi, begini, Jabar itu kan lintasan utama, kendaraan terbagi
ke utara, tengah, dan selatan, jadi bebannya masih ada," paparnya.
Tol
Trans-Jawa dinilai Dedi hanya akan memudahkan pergerakan kendaraan menuju timur
atau sebaliknya. Namun dalam kondisi mudik atau libur panjang, beban masih
bertumpuk di Tol Cikampek atau Cileunyi-Padalarang.
Selain
itu, terbaginya Jabar dalam tiga metropolitan [Bandung Raya, Bodebekarpur, dan
Cirebon] membuat pertumbuhan kendaraan akan makin tinggi. "Jadi pengaruh
[Tol Trans-Jawa] ke pergerakan Jabar tidak ada," ujarnya.
Dedi
menilai pergerakan kendaraan di Utara khususnya bisa berkurang jika tol laut
dari Tanjung Perak, Surabaya hingga Cirebon mulai diaktifikan. Menurutnya
dengan skema ini maka angkutan berat akan terbebas dari jalan utama.
"Barang itu lewat laut, jadi transfer ke jalur daratnya tidak terlalu
panjang," tuturnya.
Di
tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan keberadaan Tol
Trans-Jawa bagi Jabar penting jika menilik kapasitas jalan Jabar sebagai
lintasan utama yang terbatas.
"Jabar
ini selain rekayasa lalu lintas harus ada jalan-jalan [tol] baru. Kami
mendorong semua pihak untuk menyelesaikan Trans-Jawa. Kalau selesai kami enak
juga mudik," katanya.
Menurutnya
dalam dua tahun terakhir, kehadiran tol Cipali yang langsung menuju ke daerah
Jawa Tengah memang menjadi satu solusi untuk menghindari kepadatan kendaraan di
beberapa daerah kota/kabupaten di Jawa Barat.
"Jateng
memiliki kondisi yang sama dengan kita dilintasi pemudik yang ingin ke Jawa
Timur, karena kemacetan juga kemarin terjadi di sana jadi bukan di Jabar
saja," paparnya.
Saat
ini pemerintah tinggal meneruskan pembangunan tol dari Jabar hingga ke Jatim
agar kemacetan kendaraan seperti mudik kemarin tidak terjadi lagi.
Dia
menilai Trans-Jawa menjadi solusi terbaik untuk meminimalisir kemacetan yang
terjadi selama ini. "Trans-Jawa salah satu solusi dari pemerintah yang
signifikan untuk menghindari kemacetan dijalur lama," tuturnya.
Dia
mengaku dengan tersambungnya Trans-Jawa masih ada beban kendaraan ke wilayah
Jabar Selatan dan Tengah. Ini akibat dari masih sering terjadinya penumpukan
kendaraan di Tol Cikampek.
Sumber
: Bisnis Indonesia, 10.01.17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar