Bisnis.com, JAKARTA — Dana pinjaman
dari China
Development Bank untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung belum
kunjung cair.
Chairman PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) Sahala
Lumban Gaol menjelaskan bahwa salah
satu syarat pencairan dana untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah
persentase pembebasan lahan. Saat ini, proses tersebut sudah mendekati ketentuan
yang dipersyaratkan oleh China Development Bank (CDB).
“Kami lagi menyelesaikannya, pada
intinya sudah mendekati kebutuhan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (8/2).
Sahala mengungkapkan pembebasan
lahan telah mencapai 53%-54%. Secara detail, 55 kilometer (km) sudah
diserahkan kepada kontraktor, 22 (km) persiapan pembangunan, dan 33 km
persiapan land clearing.
Dia mengatakan telah melakukan
koordinasi dengan instansti terkait untuk percepatan pengerjaan proyek. Pekan
depan, bakal dilakukan pembahasan terkait dengan pendanaan.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya
Sumadi mengatakan saat ini masih dilakukan finalisasi terkait dengan
pembebasan tanah. Saat ini, tinggal perizinan minor yang masih diproses.
“[Pinjaman CDB] belum cair, sedang finalisasi
mengenai tanah,” jelasnya.
Seperti diketahui, PSBI merupakan
pemegang saham mayoritas dengan porsi kepemilikan 60% di perusahaan patungan
dengan PT Kereta Cepat Indonesia (KCIC). Sisanya, 40% saham dimiliki
oleh konsorsium korporasi China.
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.merupakan pemegang saham mayoritas di PSBI. Perusahaan
tersebut dibentuk bersama BUMN lainnya yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT
Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Tbk., untuk menggarap proyek kereta cepat.
Wijaya Karya selaku anggota dari 7
perusahaan yang ditunjuk sebagai anggota konsorsium kontraktor proyek kereta
cepat memiliki porsi sebesar 30% dari total nilai kontrak US$4,3 miliar (belum termasuk
PPn). Artinya, kontrak yang ditangani emiten berkode saham WIKA minimal
mencapai US$1,29 miliar.
Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Konstruksi
dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) Ahmad Bambang mengungkapkan hasil pertemuan antara Wijaya
Karya dan pihak CDB mendapatkan hasil positif. Emiten berkode saham WIKA
menurutnya tinggal mencairkan dana pinjaman untuk pengerjaan proyek kereta
cepat Jakarta-Bandung.
Sumber : Bisnis Indonesia, 08.02.18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar