JAKARTA: Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono menerbitkan PP untuk pengalihan aset senilai Rp2,7 triliun kepada PT
ASDP Indonesia Ferry, PT Angkasa Pura II, dan PT Pelindo III.
Ketiga BUMN itu mendapatkan
pengalihan aset dari Kemenhub berupa aset dermaga, kapal, fasilitas dan prasarana
bandara.
Menurut Sekretariat Kabinet,
ASDP mendapatkan pengalihan aset bernilai Rp586,75 milira, Angkasa Pura II
senilai 1,91 triliun, dan Pelabuhan III mendapatkan aset Rp209,7 miliar.
"Ketiganya mendapatkan
tambahan penyertaan modal negara dalam bentuk pengalihan aset milik Kementerian
Perhubungan, yang keseluruhannya mencapai nilai Rp 2,7 triliun lebih,"
ujngkap Setkab dalam situs resminya, sebagaimana dikutip hari ini.
Berdasarkan PP No.5/2012
yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono per 6 Januari disebutkan
ASDP memperoleh tambahan modal Rp 686,7 miliar dalam bentuk Dermaga
Penyeberangan Lembar, NTB, Dermaga Merak III dan Bakauheni II.
Lalu rehabilitasi Dermaga
Penyeberangan Kolaka, Rehabilitasi Dermaga Gilimanuk dan Dermaga Padangbai, KMP
Pulau Sagori, Raja Enggano, KMP Terubuk-1, KMP Madani, KMP Belida, KMP Belanak,
dan lain-lain.
Angkasa Pura II berdasarkan
PP No.7 /2012 disebutkan mendapatkan tambahan modal Rp1,9 triliun dalam bentuk
pengalihan aset berupa fasilitas elektronik dan listrik Bandar Udara Husein
Sastranegara Bandung, fasilitas elektronik dan listrik Badan Udara Supadio
Pontianak.
Selanjutnya, aset Pararel
Taxiway, connection taxiway dan airfield lighting system Bandar Udasra Sultan
Mahmud Badaruddin II Palembang, peralatanan keamanan Bandara Soekarno Hatta,
Runway dan Overlay Bandar Udara Hussein Sastranegara Bandung, prasarana dan
sara Bandara Minangkabau Padang, dan prasarana dan sarana Bandara Sultan Mahmud
Badaruddin II Palembang.
Pelindo III sendiri
mendapatkan penambahan aset berupa pelebaran trestel Pelabuhan Martapura Baru
II, Banjarmasin, perpanjangan Dermaga Nusantara Pelabuhan Lembar, Lombok Barat,
pengerukan kolam pelabuhan pada Proyek Pengembangan Pelayanan Transportasi Laut
NTB dan reklamasi.
Menurut Setkbab, penambahan
modal negara kepada ketiga BUMN itu bertujuan untuk memperkuat struktur
permodalan yang awalnya berasal dari pembelian dengan menggunakan APBN pada
masa anggaran 1985-1986 sampai 2007. (tw)
Sumber : Bisnis Indonesia,
04.02.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar