NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah kini tembus 109 dollar AS per barel pada Jumat (24/2/2012) waktu New York, atau Sabtu pagi WIB. Harga minyak terus melonjak naik karena ketegangan antara negara-negara Barat dan Iran dan adanya tanda pemulihan dari ekonomi global.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran April naik 1,94 dollar AS, atau 1,8 persen, menjadi 109,77 dollar AS per barrel, di New York Mercantile Exchange. Sedangkan, minyak Brent untuk penetapan April naik 1,85 dollar AS, atau 1,5 persen, menjadi 125,47 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
"Sekarang ini orang menatap harga minyak 110 dollar AS (per barrel)," sebut Stephen Schork, Presiden Schork Group, di Villanova, Pennsylvania.
Menurut dia, ketegangan antara Iran dan Barat telah meningkat ke level yang luar biasa. Alhasil, pelaku pasar pun berdagang dengan kondisi bahwa ketegangan ini akan menghasilkan sebuah perang baru di Timur Tengah. Ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat terjadi karena proyek nuklir yang dimiliki negara pengekspor minyak kedua terbesar di antara negara-negara OPEC itu.
Sampai-sampai, International Atomic Energy Agency (IAEA) yang berada di bawah Perserikatan Bangsa-banga melakukan inspeksi ke Iran. Namun, tim ini tidak diperbolehkan masuk ke pangkalan militernya. Dalam laporan IAEA, Iran menepis kekhawatiran lembaga ini bahwa proyek senjata nuklirnya sedang berlangsung.
Di sisi lain, lembaga ini menyebutkan, Iran telah menaikkan produksi kuartal 20 persen uranium yang diperkaya sebanyak tiga kali lipat. Selain karena Iran, naiknya harga minyak juga disokong oleh pemulihan ekonomi di sejumlah negara. Ini ditandai dengan adanya kepercayaan konsumen yang meningkat di Amerika Serikat, Perancis, dan Korea Selatan.
Sumber : Bloomberg, 25.02.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar