JAKARTA: Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang menegaskan penolakan atas rencana pemerintah pusat membangun rel kereta api Trans Kalimantan sepanjang 185 km yang akan dibangun investor Rusia.
Kepada Bisnis, Terang menegaskan Kalteng tidak ikut dalam proyek rel kereta api Trans Kalimantan yang menghubungkan Kalteng-Kaltim karena Kalteng sudah melakukan proses tersendiri untuk membangun KA di wilayah Kalteng.
“Proses tender sudah jalan dan sudah diseleksi. Dari 16 calon sudah terpilih empat calon pemenang dan RfP (Request for Proposal) akan dilakukan pada akhir April 2012 ini, yaitu untuk pembangunan rel KA sepanjang 185 km,” tegasnya hari ini 6 Februari 2012.
Besok nota kesepahaman (MoU) pembangunan KA batu bara Kalteng-Kaltim akan diteken di Hotel Indonesia Kempinski antara Pemprov Kalimantan Timur dan Russian Railways.
Penandatanganan MoU KA batu bara Trans Kalimantan seharusnya dijadwalkan saat kunjungan Presiden Rusia Dmitry Medvedev di ajang KTT Asia Timur, November 2011 di Nusa Dua, Bali.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono kepada Bisnis mengaku tak mengetahui adanya rencana penandatanganan MoU tersebut bahkan balik bertanya tentang acara tersebut. “Don’t know. Saya tidak ikut. Siapa yang buat acara?”
Sebelumnya Teras menyatakan sudah saatnya Indonesia melaksanakan proyek yang berkelanjutan dengan memperhatikan kepentingan rakyat dan lingkungan hidup serta sumber daya alam (SDA).
“Bukan hanya sekedar dieksploitasi tetapi harus juga sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat terutama yang berada di SDA [itu] berada dan juga harus ada proyek dari hulu ke hilir,” ujarnya saat itu.
Teras Narang berkeras jalur kereta api pengangkut batu bara yang menghubungkan Puruk Cahu dan Bangkuang tersebut akan meninggalkan bencana bagi rakyat Kalteng terutama di wilayah Daerah Aliran Sungai Barito.
Pasalnya, daerah yang rencananya akan dibangun jalur rel tunggal itu berada pada kawasan hutan lindung di pegunungan Pegunungan Muller-Schwanner, Kabupaten Murung Raya yang berfungsi sebagai daerah resapan air.
Seperti dikutip rbcnews.com, bos Russian Railways, Vladimir Yakunin menyatakan proyek KA Trans Kalimantan tersebut akan dikerjakan dengan investasi senilai US$2,5 miliar. (faa)
Sumber : Bisnis Indonesia, 06.02.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar