Bisnis.com, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
menyatakan pembangunan rel kereta api khusus penumpang yang menghubungkan
seluruh kawasan di Kalimantan ditargetkan dimulai pada 2016.
Kepala
Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Zairin Zain
mengungkapkan, saat ini proses perencanaan proyek saat ini sedang dalam tahap
penyelesaian.
"Pembangunan rel KA penumpang ini akan menghubungkan
Kaltim, Kalteng, Kalsel, dan Kalbar. Ini merupakan program Pemerintah Pusat
yang saya nilai sangat bagus agar transportasi di Kalimantan lebih baik dan
lebih murah," ujarnya di Samarinda, Rabu (18/2/2015).
Dijelaskannya, pembangunan rel KA ini tidak akan
mengganggu proses pembangunan rel KA khusus batubara yang dilakukan oleh
investor dari Uni Emirat Arab (UEA) Ras Al Khaimah.
Termasuk investor yang merupakan perusahaan patungan
Rusia-Indonesia dengan nama PT Kereta Api Borneo.
Pembangunan rel KA penumpang bertujuan untuk memudahkan
akses transportasi masyarakat antardaerah di Kalimantan, sehingga biaya
transportasi masyarakat dapat ditekan.
Berdasarkan perencanaan, pembangunan rel KA penumpang
khusus untuk wilayah Kaltim akan dimulai dari Kecamatan Tanjung Harapan,
Kabupaten Paser.
Pembangunan berikutnya dilanjutkan ke Kabupaten Penajam
Paser Utara, Kota Balikpapan, Samarinda hingga ke Kawasan Ekonomi Khusus Maloy
di Kabupaten Kutai Timur.
Dari Kota Samarinda, rel KA juga akan menghubungkan ke
Kabupaten Kutai Kartanegara hingga Kabupaten Kutai Barat.
Keberadaan rel KA ini akan menjawab keluhan masyarakat
yang selama ini masih kesulitan mendapatkan transportasi untuk wilayah
pedalaman.
Menurut Zairin, Pemprov Kaltim sangat mendukung
pembangunan rel KA yang menghubungkan seluruh wilayah Kalimantan itu, apalagi
semua biaya akan ditanggung pemerintah pusat mulai dari perencanaan, pembebasan
lahan, hingga pembangunan fisik.
"Pemprov Kaltim pasti mendukung. Komitmen dukungan
ini dibuktikan dengan telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara
gubernur se Kalimantan dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, saat rapat
terbatas beberapa waktu lalu," katanya.
Menurutnya, rencana tersebut merupakan program Presiden
Jokowi melalui Kementerian Perhubungan.
Yakni pembangunan KA untuk Pulau Kalimantan, Sulawesi,
Papua, dan Sumatera, terutama dalam upaya menepati janji presiden terkait
prioritas percepatan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sumber : Bisnis Indonesia, 18.02.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar