Kabar24.com, JAKARTA - Seorang penumpang maskapai
penerbangan Lion Air yang telantar hingga sekitar 12 jam di Bandara Soekarno-Hatta,
Jumat siang, Melva Borneo (48), kesal karena tidak diperlakuan secara
manusiawi oleh maskapai itu.
"Telantar puluhan jam, tidak mendapat makan, tidak
mendapat penggantian penginapan, pengumuman penyebab penundaan juga tidak
jelas. Penumpang yang akan mengalihkan penerbangan juga diperlakukan seperti
teroris," kata Melva kepada Antara di Jakarta, Jumat (20/2/2015).
Melva menceritakan berangkat dari Batam menuju Bali pada
Kamis (19/2) menggunakan Lion Air pukul 10:50 WIB. Penerbangan dari Batam
terlambat sekitar 2 jam dan baru tiba di
Soekarno-Hatta sekitar pukul 13:00 WIB.
Selanjutnya penerbangan transit dari Bandara Soekarno
Hatta ke Denpasar yang dijadwalkan pukul 18:55 WIB dinyatakan delay dalam waktu
tidak ditentukan.
Menurut perempuan asal Tapanuli Utara ini, pengalamannya
serupa ini dialami pula ribuan penumpang Lion Air lainnya yang akan terbang ke
sejumlah daerah tujuan.
Ketika pihak maskapai Lion Air memberikan opsi
"refund (pengembalian dana) tiket, ternyata opsi ini hanya dapat diuangkan
di daerah tempat awal asal pemberangkatan penumpang.
Berhubung waktu yang sempit karena harus menjalankan
tugas menghadiri pelantikan hakim tinggi di Pengadilan Negeri, Denpasar, Jumat
pagi tadi), Melva sekitar pukul 03:30 WIB memutuskan mengalihkan penerbangan ke
maskapai AirAsia.
"Kebijakan refund Lion Air juga mengecewakan karena
tidak menjadi solusi karena jadwal pekerjaan di Denpasar menunggu, akhirnya
saya memilih beralih menggunakan AirAsia, dan berangkat pukul 06:30 WIB,"
ujar dia.
Dalam kondisi capek dan hati dongkol, ia mengisahkan
pengalaman buruk ketika hendak membeli tiket di loket AirAsia. Saat calon
penumpang berada di meja loket AirAsia berhadapan dengan sejumlah penumpang
Lion Air yang ketika itu berunjuk rasa menuntut kejelasan pemberangkatan.
Penumpang Lion Air tidak terima jika Air Asia berangkat,
sebelum masalah keterlambatan Lion Air diselesaikan.
Demikian juga ketika akan dialihkan dari Terminal 3 ke
Terminal 2 F menggunakan bus transit, calon penumpang AirAsia harus terlebih
dahulu melalui lorong tertentu.
"Kami sudah seperti teroris, digiring.
Mengendap-endap dan lari terburu-buru menuju bis transit terminal sambil
mendapat teriakan dari penumpang Lion Air yang masih kesal. Sangat tidak
manusiawi," tegasnya.
Belum ada komentar pihak maskapai Lion Air mengenai
keluhan penumpangnya seperti diutarakan Melva Borneo ini.
Sumber : Kabar24 _ Bisnis Indonesia, 20.02.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar