Bisnis.com
JAKARTA – Kemenperin meyakini industri makanan dan minuman nasional menjadi
sektor yang terkuat dalam menghadapi pasar bebas Asean karena didukung dengan
sumber daya alam yang potensial.
Dirjen
Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto optimistis industri
makanan dalam negeri mampu bertahan dan bersaing di pasar bebas Asean.
“Industri
makanan dan minuman merupakan sektor yang terus tumbuh dan berkontribusi besar
terhadap perekonomian nasional. Kami percaya sektor ini kuat dan mampu bersaing
di pasar Asean,” katanya, Jumat, (12/8/2016).
Menurutnya,
Thailand saat ini menjadi pesaing terkuat karena banyak produknya yang masuk ke
pasar dalam negeri. Namun, dia optimistis bahwa produk dalam negeri masih bisa
bersaing dengan Thailand. Hal tersebut karena Indonesia menjadi negara
penghasil berbagai bahan baku seperti, kelapa sawit, kakao, kertas, dan kayu.
Kemenperin
mencatat pertumbuhan positif sebesar 8,2% pada kuartal II/2016 untuk industri
makanan dan minuman. Menurut Panggah,
peningkatan kekuatan industri makanan dan minuman di dalam negeri akan
disokong melalui ketersediaan pasokan bahan baku dan energi.
“Oleh
karenanya, kami berupaya industri ini diusulkan untuk mendapatkan penurunan
harga gas. Itu salah satu kunci sukses untuk menjaga pertumbuhan dan daya
saingnya,” ujarnya.
Panggah
yakin jika kebijakan tersebut dapat terlaksana dengan baik, industri makanan
dan minuman mampu memenangkan persaingan di pasar MEA.
Promosi ke Hongkong
Guna
menunjukkan keunggulan produk industry, khususnya produk pangan di kancah
internasional, Kemenperin memfasilitasi kegiatan promosi pada pameran Hong
Kong Trade Development Council (HKTDC) Food Expo 2016 yang berlangsung
pada 11-13
Agustus 2016.
Direktur
Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kemenperin Abdul Rochim mengatakan paviliun
Indonesia diikuti sebanyak 22 perusahaan makanan dan minuman dengan menempati
area seluas 144 meter persegi.
Produk-produk
unggulan yang ditampilkan antara lain, kopi, teh, minuman ringan, minuman
herbal, cokelat, olahan kelapa, bumbu instan, makanan ringan, mie instan,
olahan rumput laut dan hasil laut.
“Kami
mengharapkan keikutsertaan Indonesia pada pameran ini tidak hanya akan semakin
mendekatkan produk makanan dan minuman Indonesia kepada masyarakat Hong Kong,
tetapi juga kepada masyarakat dunia mengingat pameran ini diikuti oleh para
pengusaha dan pengunjung dari seluruh mancanegara,” ujarnya.
Sumber
: Bisnis Indonesia, 12.08.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar