JAKARTA.
Nafas ekspansi PT Pan Brothers Tbk seolah tak ada habisnya. Tanpa jeda,
produsen tekstil tersebut kembali merencanakan ekspansi dua pabrik di Jawa
Tengah pada tahun depan.
Pembangunan
kedua pabrik tersebut berada di bawah kendali anak perusahaan Pan Brothers
bernama PT Eco Smart Garment Indonesia. Salah satu dari kedua pabrik,
merupakan hasil joint venture Pan Brothers dengan
Mitsubishi.
Wakil
Presiden Direktur PT Pan Brothers Tbk Anne Patricia Sutanto menjelaskan, total
investasi pembangunan pabrik mencapai US$ 30 juta. Sumber dana dari
pinjaman sindikasi kreditur dan rights issue pada tahun 2014.
Awal
2014 lalu Pan Brothers menyelesaikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD)
penawaran
umum terbatas (PUT) III atau rights issue dengan perolehan dana sekitar
Rp 1,01 triliun. Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tanggal 22 Mei 2014
kemudian menyepakati jatah penyertaan ke Eco Smart Garment sebesar Rp
291,5 miliar.
Pan
Brothers menargetkan dua pabrik anyar di Jawa Tengah beroperasi pada tahun
2018. Nyaris semua hasil produksi atau 99%, untuk pasar ekspor. Sementara total
produksi perusahaan berkode saham PBRX di Bursa Efek Indonesia itu tahun 2018,
akan mencapai 111 juta pieces per tahun.
Sebelum
merealisasikan dua pabrik tahun depan, akhir tahun ini Pan Brothers
merampungkan pabrik di Tasikmalaya, Jawa Barat. Target operasional pabrik
berkapasitas produksi 6 juta potong itu, tahun depan. "Untuk yang baru
akan mulai utilisasi dari 30%-40% di enam bulan pertama," terang Iswar
Deni, Sekretaris Perusahaan PT Pan Brothers Tbk, saat dihubungi KONTAN, Jumat
(4/11).
Sementara
pabrik Pan Brothers yang sudah beroperasi berada di enam lokasi, meliputi
Tangerang, Boyolali, Bandung, Sragen, Demak dan Ungaran. Dua pabrik terakhir
baru beroperasi tahun ini. Saat ini, masing-masing utilisasi produksi pabrik
Demak dan Ungaran 70%.
Nah,
tahun depan Pan Brothers akan mengerek utilisasi menjadi 85%-90% supaya sama
dengan utilisasi empat pabrik lain yang lebih dulu beroperasi.
Hingga
akhir tahun 2016, total kapasitas produksi keenam pabrik Pan Brothers mencapai
84 juta pieces per tahun. Sementara tahun 2017, operasional pabrik Tasikmalaya
akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 90 juta pieces per tahun.
Ingin
tumbuh 15%
Pan
Brothers berharap semakin besar kapasitas produksi, semakin besar pula capaian
penjualan. "Diharapkan di tahun depan
pendapatan dan laba naik 15% dibandingkan tahun 2016 ini," harap
Anne.
Tahun
depan, Pan Brothers bermaksud menjajakan 98%-99% produk ke pasar ekspor, baik
secara langsung maupun tak langsung. Tujuan ekspor ke wilayah Asia, Eropa dan
Amerika Serikat. Proyeksi perusahaan itu, porsi ekspor terbesar ke Asia, yaitu
hingga 50%.
Khusus
untuk tujuan ekspor ke Amerika Serikat, Pan Brothers menakar akan menghadapi
persaingan bisnis yang ketat karena mesti bersaing dengan negara yang sudah
ikut Trans Pacific Partnership (TPP). "Dengan Malaysia, Singapura dan
Jepang kami tidak kalah tapi untuk Vietnam memang masih kurang bersaing,"
aku Anne.
Perlu
diketahui, besaran target pertumbuhan penjualan 15% pada tahun 2017 sama dengan
target tahun 2016. Kalau tahun lalu pendapatan Pan Brothers tercatat US$ 418,58
juta, berarti target penjualan bersih tahun ini sebesar US$ 481,37 juta. Target
pertumbuhan laba tahun ini juga 15%.
Pan
Brothers belum mempublikasikan laporan keuangan per 30 September 2016. Menurut
laporan keuangan terakhir per 30 Juni 2016, penjualan perseroan tercatat US$
218,76 juta. Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk sekitar US$ 8,05 juta.
Sumber
: Kontan., 05.11.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar