JAKARTA
— Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana membentuk unit khusus
yang menangani proyek Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara atau
National Capital Integrated Coastal Development guna memudahkan
koordinasi dan pelaksanaan proyek.
Direktur
Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso menyatakan, selama ini pembahasan
mengenai NCICD atau megaproyek Garuda berada di lintas kementerian, antara lain
Bappenas,
Menko Perekonomian, dan Kementerian PUPR.
Keberadaan
unit khusus yang fokus menangani proyek tersebut dinilai akan memudahkan
koordinasi dan mengefisienkan waktu.
“Pak
Basoeki menginginkan kalau bisa di kami saja ada unit khusus yang nantinya bisa
mendiskusikan masterplan, pembebasan lahan, sanitasi, dan keseluruhan,”
ujarnya, Rabu (23/11).
Menurut
Iman, gagasan yang diusulkan oleh Menteri PUPR tersebut juga selaras dengan
rekomendasi Bappenas yang telah menyelesaikan kajian ulang selama enam bulan
terhadap rencana induk proyek tersebut.
Dia
menilai, Menteri PUPR telah menyampaikan usulan tersebut kepada Menko
Perekonomian meskipun baru secara informal.
Dirjen
menambahkan, saat ini pemerintah memfokuskan pembangunan proyek tersebut pada
Fase A yaitu pembangunan tanggul pantai sepanjang total 120 kilometer, di mana
62 kilometer terletak di garis pantai dan 57 kilometer terletak di muara
sungai.
“Sekarang
kami fokus di coast line ini karena untuk antisipasi banjir Jakarta. Mengenai
unit khususnya, nanti bisa berada di bawah Ditjen SDA atau BPIW ,” ujarnya.
Sebelumnya,
Menteri
Basoeki menjelaskan bahwa berdasarkan rapat Rapat Kabinet pada April
2016 diputuskan agar proyek ini dilakukan dengan pendekatan yang lebih
terintegrasi.
Menurutnya,
NCICD bukan hanya proyek penanggulangan banjir, melainkan juga proyek pemulihan
lingkungan hidup secara keseluruhan.
"Akan
ada instansi yang akan dibentuk di bawah Kementerian PUPR untuk menangani
proyek ini secara khusus mulai 2017," ujarnya.
Deputi Sarana
dan Prasarana Bappenas Wismana Adi Suryabrata menjelaskan untuk menjadikan Jakarta
sebagai kota yang berkelanjutan, langkah prioritas yang harus segera dilakukan
pemerintah di antaranya menangani penurunan muka tanah.
Hal
itu dilakukan dengan menyediakan sistem penyediaan air minum dan sanitasi yang
lebih berkesinambungan. Pembangunan tanggul di titik-titik kritis merupakan
bagian dari upaya menyelamatkan Jakarta dari ancaman banjir rob.
“Kita
tunjukkan bagaimana ini direncanakan secara terintegrasi mulai dari
perencanaan, kemudian juga mengatasi masalah kebencanaannya, pelayanan dasar
dan pengelolaan tata ruang supaya membuat Kota Jakarta dengan Tangerang dan
Bekasi bisa berkelanjutan,” ujarnya.
PERUSAHAAN BELANDA
Sementara
itu, Deputi
Bidang Koordinasi Kerja sama Ekonomi Internasional Kemenko Bidang Perekonomian
Rizal Affandi Lukman mengatakan, pembicaraan lebih jauh dan mendetail
terkait dengan proyek NCICD kemungkinan dilakukan dalam pertemuan salah satu
perusahaan swasta dari Belanda yang juga bergerak di bidang reklamasi, yakni Van
Oord dengan Presiden Joko Widodo.
Meski
tak mau mengungkapkan secara mendetail rencana itu, dia menyatakan, kerja sama
pengembangan NCICD memang giat dilakukan kedua belah pihak. Apalagai, Belanda
memang memiliki spesialisasi dalam bidang penggalian pantai untuk dibuat
pelabuhan, tanggul, dan terminal di kanal.
“Ini
bisa dimanfaatkan, pembangunan NCICD itu kan banyak menggunakan konsultan
dengan Belanda. Bisa jadi, diangkat pada pertemuan nanti. Itu kan proyek besar
dan penting. Kalau enggak bisa ambles Jakarta” katanya.
Van
Oord melalui siaran persnya menyatakan, telah menandatangani perjanjian kemitraan
baru dengan Pemprov DKI Jakarta untuk saling bertukar pengetahuan tentang
pengelolaan air perkotaan dan dampak perubahan iklim selama tiga tahun.
Van
Oord bergabung sebagai mitra baru untuk berbagi pengetahuan di bidang reklamasi
lahan dan pengerukan.
Menko
Perekonomian Darmin Nasution juga mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan
adalah dengan menggandeng beberapa perusahaan swasta dari Belanda untuk
mengembangkan proyek ini.
"Mereka
banyak ahli di bidang maritim, pelabuhan, kapal. Mereka khususnya akan membantu
mengembangkan NCICD dan Kuala Tanjung," katanya.
Sumber
: Bisnis Indonesia, 24.11.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar