JAKARTA.
PT
Samudera Indonesia Tbk (SMDR) akan mencari dana sekitar US$
100 juta untuk memenuhi kebutuhan dana belanja modal alias capital
expenditure (capex) tahun 2017. Salah satu sumber capex berasal dari medium
term notes (MTN) yang akan mereka rilis tahun ini.
Penerbitan
MTN terbagi dalam dua tahap dengan nilai sama besar, yakni US$ 35 juta. Tahap I
rilis MTN pada Juni depan dan tahap II pada kuartal III 2017.
Samudera
Indonesia berharap, mendapatkan rate atau bunga surat utang sebesar 2%.
"Mudah-mudahan dengan rate ini kami bisa mengurangi beban dan meningkatkan
kompetisi bisnis kami dalam persaingan ke depan," ujar Ridwan
Hamid, Direktur Keuangan PT Samudera Indonesia Tbk, Rabu (24/5).
Sumber
capex lain berasal dari penjualan sebagian saham anak perusahaan yang bergerak
dalam bisnis terminal, yakni PT Samudera Terminal Indonesia.
Sejauh ini, negosiasi antara Samudera Indonesia dengan tiga mitra strategis dari
Jepang, China dan Korea masih berjalan.
Samudera
Indonesia menargetkan, negosiasi tuntas pada Juli nanti. Lantas, Agustus 2017
mereka akan mengumumkan identitas mitra bisnisnya. Hingga kini, belum ketahuan
nilai transaksi jual-beli sebagian saham Samudera Terminal Indonesia.
Yang
pasti, sebanyak US$ 45 juta-US$ 50 juta atau mayoritas capex, untuk
pengembangan bisnis terminal. Samudera Indonesia berencana menambah dua
terminal baru dan membentuk anak usaha konsultan pelabuhan.
Harapan
Samudera Indonesia, satu dari dua kesepakatan bisnis terminal baru, terealisasi
tahun ini juga. "Satu terminal ini merupakan terminal yang siap beroperasi
tapi perlu diaktifkan kembali dan sekarang prosesnya dalam tahap due diligence,
" terang Bani Maulana Mulia, Direktur PT Samudera Indonesia Tbk.
Terminal
anyar itu melengkapi lima terminal lain yang sudah beroperasi. Lokasinya
tersebar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Palaran, Kalimantan Timur.
Sedangkan
rencana pembentukan perusahaan konsultan pelabuhan akan melibatkan mitra bisnis
asing. Emiten berkode SMDR di Bursa Efek Indonesia (BEI)
itu yakin, potensi bisnis itu menjanjikan, lantaran belakangan ini semarak
investasi pelabuhan di Tanah Air.
Target tumbuh 19%
Rencana
penggunaan capex lain tahun 2017, yakni sekitar US$ 30 juta untuk pengembangan
bisnis logistik. Capex itu untuk belanja lahan di Palembang, Semarang, Surabaya
(Jawa Timur) dan Makassar. Samudera Indonesia akan membangun depo di keempat
lokasi.
Adapun
bisnis properti kebagian jatah capex sekitar US$ 19 juta. Samudera Indonesia
akan menggunakan capex untuk merenovasi kantor di Semarang dan Tanjung Priok,
Jakarta.
Meski
tak mendapatkan alokasi capex besar, sektor pelayaran juga mendapatkan
perhatian. Samudera Indonesia berkomitmen melanjutkan kerjasama strategis
dengan mitra bisnis yang sudah mereka lakukan sejak tahun lalu.
Salah
satu contoh kerjasama Samudera Indonesia misalnya, kongsi dengan perusahaan
asal Jepang,
Osaka Asahi dan perusahaan domestik PT Jasindo Duta. Ketiganya
membentuk perusahaan patungan bernama PT Samudera Asahi Shipping dengan
nilai investasi US$ 17 juta.
Tahun
ini Samudera Indonesia menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 19%. Bisnis
terminal diproyeksikan sebagai kontributor utama pendapatan. "Sejalan
pengembangan serta rencana menjalin strategic partnership dengan perusahaan
asing, " jelas Ridwan.
Sumber
: Kontan, 26.05.17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar