JAKARTA.
PT
Goodyear Indonesia Tbk sudah siap lahir dan batin menyambut bulan
Ramadan. Produsen ban tersebut tak sabar kembali mencecap nikmat berkah bulan
suci tersebut.
Tak
berbeda dengan Ramadan pada tahun-tahun sebelumnya, dagangan Goodyear Indonesia
biasanya lebih laris ketimbang bulan lain. "Peningkatan 20%-30% di roda
empat baik itu untuk truk, bus maupun kendaraan pribadi," kata Herman
Kurniawan Kusnadi, Direktur Sales and Marketing PT Goodyear Indonesia Tbk, Rabu
(24/5).
Meski
yakin keberuntungan bakal kembali berpihak, Goodyear Indonesia tak mau
prediksinya luput. Makanya, mereka menggeber dua program utama selama Ramadan.
Pertama, program trade in. Program tersebut mencakup pengecekan kondisi ban
mobil yang parkir di pusat perbelanjaan Surabaya (Jawa Timur), Jakarta dan
Bogor (Jawa Barat).
Kedua,
program penjualan ban menggunakan skema tukar tambah ban lama dalam kondisi
apapun dengan ban Goodyear Indonesia baru ukuran tertentu. Biar lebih
menggigit, perusahaan berkode GDYR di Bursa Efek Indonesia itu juga menggeber
strategi pakem pemasaran, yakni diskon harga jual.
Meski
permintaan ban saat Ramadhan berpotensi naik, Goodyear Indonesia tak berencana
menambah kapasitas produksi. Kapasitas produksi mereka saat ini 12.000 unit per
hari dengan utilitas produksi 80%. Wicaksono Soebroto, General Manager
Corporate and Marketing Communication PT Goodyear Indonesia Tbk,
memastikan, tahun ini tak akan ada kendala suplai bahan baku karet.
Dalam
kesempatan terpisah, Aziz Pane, Ketua Asosiasi Pengusaha Ban
Indonesia (APBI), bilang permintaan ban menjelang Ramadan memang naik.
"Tetapi anggota kami dari pelaku industri siap menyuplai jadi tidak ada
kendala," katanya saat dihubungi KONTAN, Jumat (26/5).
Goodyear
Indonesia belum merilis kinerja kuartal I 2017. Sementara pendapatan mereka
tahun lalu mengempis 0,08% menjadi US$ 154,51 juta. Lantas, laba bersih mereka
US$ 1,67 juta.
Sumber
: Kontan, 27.05.17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar