Bisnis.com, BONTANG -- Menteri
Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja
ke Kaltim
Industrial Estate di Bontang, Kalimantan Timur.
Dalam kunjungannya kali ini,
Menperin mendengarkan paparan dari para pelaku industri di kawasan tersebut,
seperti PT Pupuk Kaltim (Persero), PT Kaltim Methanol Industri, PT Kaltim Parna
Industri, PT Kaltim Nitrate Indonesia, dan PT Black Bear Resources Indonesia.
Menurut Airlangga, Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) ingin melihat sektor-sektor industri yang bisa
dikembangkan untuk meningkatkan ekspor dan langkah apa yang harus dilakukan
untuk mengurangi impor. Industri kimia menjadi salah satu sektor yang banyak
mengimpor produk.
"Untuk impor ini ada solusi
menengah dan panjang, yaitu subtitusi impor dan investasi. Untuk jangka pendek,
akan dibatasi impornya, seperti amonium nitrat karena produksi dalam negeri
sudah banyak," ujarnya di Bontang, Sabtu (7/7/2018).
Tidak hanya masalah impor, para
pelaku industri di kawasan industri Bontang juga berharap pemerintah dapat
membantu menurunkan harga gas alam, yang menjadi bahan baku industri kimia.
Dengan harga gas yang kompetitif, industri nasional bisa bersaing di pasar
global, terutama dengan negara tetangga seperti Malaysia.
Mengenai permasalahan ini, Airlangga
menyatakan pemerintah terus berupaya agar industri mendapatkan harga gas alam
yang sesuai.
"Kita harus melihat ke depan,
seperti yang dilakukan AS karena ingin mengembalikan lagi industri dalam negeri
mereka, kebijakan berubah total," tuturnya.
Dalam kunjungan kali ini, Menperin
didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA)
Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono, Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin
Muhammad Khayam, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjafudian, dan
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto.
Sumber : Bisnis Indonesia, 07.07.18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar