KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pesta
olahraga negara-negara Asia atau Asian Games sebentar lagi akan dimulai.
Panitia penyelenggara atau Inasgoc terus berusaha mencari sponsor untuk
menyokong pembiayaan acara tersebut. Hingga akhir pekan ini telah berhasil dikantongi
dana sponsor senilai Rp 1,6 triliun.
“Ini gak semua tunai. Sekitar hampir
Rp 800 miliar tunai dan sisanya value in kind (VIK),” ujar Cahyadi Wanda Wakil Direktur
Departement Revenue Deputi II Inasgoc kepada Kontan.co.id belum lama
ini.
Menurutnya jumlah tersebut masih
akan bisa bertambah lagi karena ada yang belum terhitung. Belum lama ini salah
satu sponsor yaitu PT Perusahaan Listrik Negara baru saja meningkatkan jumlah
komitmennya. Dari semula menjadi supporting sponsor yang nilai komitmennya
hanya Rp 15 miliar berubah menjadi official sponsor dengan nilai US$ 4 juta.
Inasgoc juga mendapatkan tambahan
beberapa tambahan untuk kelas sponsor kecil. PT Sariayu Martha Tilaar
misalnya. Ia baru saja masuk bergabung sebagai official supplier yang memiliki
nilai standar nilai komitmen US$ 1 juta.
“Akan ada satu lagi sponsor besar di
level prestige, tapi saya belum bisa bilang,” imbuhnya.
Alasannya kalau semuanya sudah pasti
hal itu baru akan disampaikan. Inasgoc sendiri memberi batas waktu penambahan
sponsor hingga akhir Juli 2018. Saat ini sudah ada 43 perusahaan yang bergabung
menjadi sponsor.
Mengacu Olympic Council of Asia
terdapat 4 kelas sponsor Asian Games. Pertama Prestige Partner dengan nilai
komitmen US$ 15 juta, kedua Official Partner dengan nilai komitmen US$ 10juta,
ketiga Official Sponsor dengan nilai komitmen US$ 4 juta dan terakhir adalah
Official Supplier.
Kelas keempat ini paling berbeda
karena mereka tidak diwajibkan memberikan dana segar tetapi hanya VIK senilai
US$ 1 juta. Khusus Asian Games 2018 ada tambahan kelas Supporting Sponsor
dengan nilai komitmen Rp 15 miliar.
Sumber : Kontan, 28.07.18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar